Bagi mereka yang sudah dan sedang menyiapkan pernikahan. Urusan undangan tentu jadi salah satu unsur yang paling dipikirkan selain dekor dan konsumsi. Pernikahan saya dan Miranti sih sebenarnya sudah lebih dari tiga tahun yang lalu, tapi kami masih ingat betapa dramanya masa persiapan itu. Ya, drama kan? Karena rasanya persiapan nikahan itu memang belum afdol tanpa drama. Tapi kami nggak ingin cerita tentang dramanya, kok. Hehe.
Dalam menyiapkan undangan, kami termasuk yang mikirin tentang desain. Meski tentunya dana dan waktu juga menjadi faktor penentu. Meski punya gaya yang berbeda, benang merah undangan saya dan Miranti adalah simplicity. Kami ingin undangan yang nggak kelihatan rumit dan jelas dibaca sekaligus unik.
Miranti memilih warna abu-abu tua dan hijau sebagai tema dekor pernikahan serta desain souvenir dan undangannya karena ingin mencari palet warna nggak biasa dan tak terlalu girly. Jenis font yang dipilih adalah cetak, karena menurut kami font dengan detil sulur sering bikin susah dibaca.
Awalnya, Miranti sih pengen banget undangan ini bisa dicetak dengan tehnik letterpress . Sayangnya saat itu belum ada yang bisa buat dengan hasil yang bagus di Jakarta. Apalagi teknik yang satu ini pun juga memakan dana lumayan. Jadi akhirnya diakali dengan mencetak undangan di hard cover lalu diberi efek deboss (melekuk ke dalam). Ide undangan dirancang sendiri dan dibuatkan desainnya dengan mengaryakan sang (waktu itu masih calon) suami.
Sementara saya sendiri bisa dibilang agak nekat dalam bereksperimen, dan untungnya orangtua kami cukup memahami anak-anaknya. Hehe. Namun meski nekat, dari awal saya dan calon suami sudah menetapkan batas pengeluaran kami untuk undangan ini. Jadi, kami ingin undangan yang kreatif tapi tetap ekonomis.
Ide desain undangan ini datang dari sang desainer grafis, Aldeo Plato. Ia yang mengaplikasikan konsep pernikahan kami, “Live, Learn & Love” menjadi sebuah undangan dengan dua versi cover. Versi pertama yang dilihat penerima undangan adalah teks berisi kalimat “petuah” tentang pernikahan (dan ini dirangkai oleh Aldeo sendiri :D). Versi kedua adalah ketika kalimat “Live, Learn & Love’ muncul saat isi undangan ditarik keluar.
Oya, supaya lebih jelas. Saya baru aja mencoba fitur terbaru aplikasi Instagram, video. Nah, kira-kira seperti ini nih undangannya. Saya nggak menggunakan kertas tebal dan hanya memakai satu warna saja. :)
Punya undangan pernikahan yang unik? atau kebetulan suka menyimpan undangan pernikahan yang menurut kamu kreatif? Don’t hesitate to share with us by leaving your comment here or simply mention us on Twitter @livinglovingnet. ;)
Satyani Adiwibowo
27 June
ah telat, coba gw tau tentang kerjaan kalian dari sejak belum merit. Oh well, nicely done!
Miranti
27 June
Tenang, Sar..kan bisa jadi ide buat kawinan Annika kelak (jauh banget mikirnya!)..hihihi..makasih yaa
Nitya Krisantari
27 June
halow,,
aku baru-baru ini review undangan cute juga di blog hehehe..
Cute juga yaa invitationnya :D
aku sih yang biasa aja haha
Nike Prima
1 July
Hai hai Nitya, terimakasih sudah mampir. You have a cute blog :D
yudhi puspa tia
1 July
ya ampuuunn undangannya sumpah lucuk banget! >-<
keren2 ih, nike sama miranti emang kreatif! aku dulu juga desain sendiri tapi cuma atas pertimbangan biaya aja sih, sempet cerita disini hihhi http://livinginmycity.blogspot.com/2010/01/aku-kangen-blogku.html
Nike Prima
1 July
Terimakasiiih, Tya :D
Iya, menurut kami faktor budget juga tetap harus dipertimbangkan dalam mendesain undangan. Jangan sampai udah nge-desain jauh banget, ternyata budgetnya nggak memungkinkan lalu harus banyak menyesuaikan. Nanti hasilnya malah jadi jauh dari harapan. Kalau bisa tampak unik sekaligus sesuai budget, kenapa nggak? :)
Lestari Utami (@Tamie_Chan)
1 July
baru sekarang liat undangan nikahnya Miranti, krn dulu taunya via milist :D
mau share undangan nikah gw, tapi malu karena ada yang bilang kayak undangan ulang tahun anak kecil (saking terbatasnya budget) *_*’ tapi puas banget sih krn yg penting kan undangannya sampai
& yg dateng banyak :D
Miranti
2 July
Ahoy Bule! Iya dulu cuma dapet jatah 25 undangan berdua, jd yg temen-temen ga pake undangan fisik :p Btw, emang undangan mau desainnya dibilang kaya anak kecil, atau yg extravaganza banget, atau desain kaya apapun yg penting fungsinya harus tercapai ya: memberi info acara dengan jelas! Jadi yang diundang juga ga kesulitan kalau mau datang :)
isyana
3 July
seneng ya kalo undangan dengan konsep atau ide personal penganten sendiri, lebih seru. aku biasanya suka pusing kalo disuruh bikin undangan, pake konsep terserah.. lalu yang desain pusing. hihihi. eh aku juga mau posting undangan sendiri.. :) http://thingamabobtales.blogspot.com/2013/07/undangan-si-yana-dan-si-deni.html
Nike Prima
3 July
undangannya bagusss..dan Do It Yourself banget yaaa sampe cetak sendiri di Benhil. Btw, cover undangannya mengingatkan gue dengan cover album Pure Saturday :))
asti
25 July
lucunya ka, simple tapi keren tapi unik tapi manis :)
Nike Prima
25 July
Terimakasih, Asti :D
asti
25 July
kalau misalkan mau pesen, pricelist nya ka
Nike Prima
25 July
Wah, kami ga terima pesenan undangan, Asti. Kami hanya berbagi cerita di balik pembuatan undangan pernikahan masing-masing :)
Titiw
27 August
bikinin doong undangan kawinan.. *eh kapan kawinnya* *pengennya secepatnya* *aamiin* x)
Nike Prima
27 August
ayuk ayuk..ihik kode banget ini. capture ah! :))