
“To move, to breathe, to fly, to float, to gain all while you give,
to roam the roads of lands remote, to travel is to live.”
– Hans Christian Anderson
Kalau diberi kesempatan bepergian, tanpa mempertimbangkan budget, apakah kalian lebih suka naik pesawat atau jalan darat dengan kereta, bis, atau mobil? Kalau saya, bila jaraknya tak terlalu jauh dan tidak dikejar waktu, sebenarnya saya lebih suka jalan darat karena bisa lihat banyak hal sepanjang perjalanan. Contoh simpelnya adalah saya suka ke Bandung naik Argo Parahyangan karena bisa lihat pemandangan cantik, atau naik mobil lewat Puncak melewati deretan kebun teh. Sayangnya sudah lama saya tidak merasakan hal itu karena sering dikejar waktu jadi ke Bandung selalu via Cipularang. Nah kemarin saat liburan di Perancis kami sekeluarga sempat road trip ke beberapa tempat. Senang sekali rasanya bisa melihat banyak hal sepanjang perjalanan yang tentu tidak bisa dijumpai bila kita memilih naik pesawat.
Beberapa hari setelah sampai di Toulouse, kami sekeluarga jalan-jalan ke Andora, salah satu negara terkecil di dunia yang ukurannya lebih kecil dari Jakarta. Negara ini adanya di perbatasan Perancis dan Spanyol. Jarak dari Toulouse ke Andorra kurang lebih sama seperti jarak Jakarta-Bandung. Negara ini berada di pegunungan dan merupakan tujuan wisata ski populer, terutama di Pas de La Casa, wilayah tertinggi di Andora dekat perbatasan Perancis. Kalau di musim panas kegiatan yang bisa dilakukan adalah berjalan-jalan menelusuri rumah-rumah tua yang cantik, mendaki gunung, atau…belanja. Andora bisa dibilang surga buat yang suka belanja karena semua barang-barangnya tidak dikenai pajak.
Saya pribadi lebih suka memperhatikan pemandangan sepanjang perjalanan dari Toulouse ke Andora. Gemas lihat ladang bunga matahari berderet cantik sepanjang jalan. Dari yang datar sampai yang berundak seperti bukit Teletubbies. Jalan dari Pas de La Casa ke Andorra La Vella (ibukota Andora) juga tak kalah cantik. Jalan sedikit sempit dan agak terjal karena di gunung, dengan padang rumput luas, bunga liar yang cantik, dan sapi tersebar dimana-mana.Bawaannya ingin turun lalu menyanyi “The hiiillss are aliiive…” ala Maria Von Trapp. Jarak Toulouse-Andora tak terlalu jauh jadi kami pergi pagi-pagi dan sore harinya sudah kembali lagi ke Toulouse.
Esok harinya kami berjalan-jalan ke Carcassonne, kota kecil ke arah selatan Toulouse. Tujuan wisata utamanya adalah Cite de Carcassonne, kompleks kastil tua yang termasuk dalam daftar UNESCO World’s Heritage Sites. Tampilannya mengingatkan saya pada kastil di serial Game of Thrones. Pertama masuk ke area benteng, kita bisa menjumpai deretan toko-toko souvenir, cafe, gerai es krim, hotel dan beberapa rumah penduduk. Masuk ke dalam lagi baru ketemu kastilnya. Cantik sekali, baik kastil maupun wilayah sekitarnya di dalam benteng. Ada juga Le théâtre Jean-Deschamps yang sering dijadikan tempat pementasan teater dan konser. Seminggu sebelum saya datang, Pakde Sting baru saja konser di situ dalam rangka Festival de Carcassonne. Carcassonne cantik banget difoto dari segala sisi. Ayah saya sampai mengeluarkan tongsis andalannya untuk selfie di depan benteng..hihi.. Seperti Andora, letak Carcassonne juga tidak jauh dari Toulouse jadi bisa pulang-pergi dalam sehari.
Karena ukuran kompleks bentengnya besar sekali jadi susah banget mau memperlihatkan kemegahan Carcassonne. Di foto saya tidak terlihat besarnya, jadi saya sertakan satu foto dari internet di bawah ini.
sumber foto: www.tastedulanguedocwinetours.com
Lalu kira-kira seminggu setelahnya, kami mulai perjalanan yang cukup jauh dari Toulouse ke Paris naik mobil. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 8 jam. Kami tinggal di Paris selama 5 hari, lalu melanjutkan perjalanan ke De Kwakel di Belanda. Karena penginapannya jauh dari kota, jadi kami naik mobil untuk berkunjung ke Volendam, Madurodam, Gouda, Amsterdam, dan Giethoorn. Lepas dari Belanda kami berkendara selama 5 jam menuju Belgia untuk menginap satu hari di Brussel, sebelum akhirnya menempuh perjalanan kembali ke Toulouse selama 12 jam.
Saya simpan cerita seputar Paris dan Belanda untuk post berikutnya. Kali ini saya ingin berbagi sedikit tentang road trip kemarin. Walau mungkin terdengar lebih lelah daripada naik kereta atau pesawat, tapi pergi liburan naik mobil sebenarnya banyak serunya juga. Saat menghitung budget, ternyata bila pergi beramai-ramai lebih dari empat orang (kami berdelapan) dengan menyewa mobil maka akan lebih hemat daripada bila kami pergi menggunakan kereta. Selain itu kalau naik mobil, bisa bawa barang bawaan lebih banyak termasuk stroller dan bahan makanan. Apalagi kalau perginya sama anak-anak. Kami kemarin pergi dengan tiga bocah: Sabria dan dua keponakan saya. Kebayang riweuhnya kalau naik kereta harus geret koper, bopong anak, sambil menenteng perintilan. Lagipula naik kereta dari Toulouse ke Paris waktu tempuhnya hampir sama dengan berkendara naik mobil karena rute saat ini harus memutar dulu ke Bordeaux.
Ada beberapa hal yang saya catat dari perjalanan kemarin:
- Sewa mobil lumayan mahal harganya. Tapi kalau pergi berkelompok, paling tidak 5 orang, jatuhnya bia lebih murah daripada pakai bis atau kereta. Kalau ingin menyewa mobil, untuk turis harus punya SIM internasional dulu sebelumnya. Lalu sudah biasa bawa mobil setir kiri. O,iya kalau hanya berlibur di dalam satu kota, misal hanya di Paris atau Toulouse saja, tidak perlu menyewa mobil karena lebih baik naik metro atau bis.
- Kalau meminjam mobil pastikan baca baik-baik kontraknya. Ada jumlah maksimal penumpang yang dibolehkan. Lalu kemarin saat meminjam mobil dalam kontrak tertulis nama ipar saya sebagai penyewa. Nah asuransinya pun berlaku begitu, jadi kalau misal ada apa-apa di jalan lalu ternyata yang nyetir bukan si penyewa yang namanya tercantum di dalam kontrak, maka asuransi tidak berlaku.
- Kalau pergi sama anak-anak, agar lebih nyaman pastinya sediakan bantal, mainan atau boneka favorit, dan banyak cemilan. Kalau bosan bisa mampir ke rest area, biasanya di tiap rest area ada arena bermain dan meja piknik yang boleh digunakan gratis. Oh, dan anak-anak wajib hukumnya pakai car seat (untuk bayi atau toddler) atau booster (untuk anak usia besar) dan semua wajib pakai seatbelt, termasuk yang duduk di kursi baris kedua dan ketiga.
- Siapkan GPS untuk memandu perjalanan. Kalau tidak ada bisa beli peta jalan di toko buku atau mini market (tapi harganya lumayan mahal). Kadang sinyal GPS suka error jadi harus sigap melihat papan penunjuk jalan.
- Khusus untuk perjalanan ke Andora, Andora bukan anggota Uni Eropa. Jadi kalau keluar dari Perancis atau Spanyol menuju Andora sebaiknya punya visa Schengen yang multiple entry. Karena secara teori visa single entry akan hangus. Tapi pada prakteknya petugas perbatasan Andora biasanya tidak mempermasalahkan hal ini. Tapi ya lebih baik jaga-jaga daripada tidak bisa pulang.
Alhamdulillah selama perjalanan kemarin semua lancar, dan saya makin sayang sama Bya karena sudah kooperatif selama perjalanan. Anak-anak juga tidak ada yang sakit atau rewel, padahal lumayan lama di jalan. Mereka hanya sempat agak batuk saja saat baru tiba di Belanda karena anginnya lumayan kencang. Di mobil pun sepanjang jalan kalau tidak bercanda ya tidur karena jalan tol antar-kota Toulouse dan Paris cukup membosankan. Pemandangannya tidak secantik kalau berkendara ke arah Andora atau Carcassonne. Tapi tetap jadi pengalaman yang seru dan menyenangkan. Hope to get another road trip in the future!
Comments
Jalan2Liburan
Fotoin kemegahan Carcassonne itu alamakk susah banget ya, mesti pakai drone kali ya demi dapetin gambar yang menceritakan betapa grande nya kastil ini :)
tfs ur trip by the way :)
Nurul “Ulu” Wachdiyyah
wuih seru banget euy, Andora lucu juga ya ternyata. roadtrip enak ya, pemandangan yg detail-detail jadi kelihatan. ditunggu tulisan trip berikutnya yak.
filicia
waaah, aku baru tau ada negara namanya Andora.
btw, road trip di Europe kayaknya seru yah Mamir, ditunggu cerita Belanda dan Paris nya
Endah Tjokrosoeseno
Wow Miranti, I love your story. Go ahead girl, I love to read some more. Big huge, bude Endah