
Road trip sudah jadi angan-angan saya dan suami sejak kami menikah. Dulu, kami berdua sama-sama besar dalam keluarga yang cukup sering traveling. Mungkin karena kami tinggal di luar Jawa, jadi sudah cukup biasa jalan darat dalam durasi lama dengan berbagai kondisi.
Saat anak kami lahir, kami pun bertekad akan mengajaknya jalan-jalan ke berbagai tempat. Pengalaman traveling pertama Kira adalah saat dia berumur enam bulan ke dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Kami menempuh perjalanan udara (Jakarta – Yogyakarta) dan darat (Yogyakarta – Dieng). Setelah itu hingga saat ini (3 tahun), Kira cukup sering kami ajak bepergian ke luar kota. Namun, baru akhir Desember lalu kami mengajaknya full road trip.
Rute perjalanan kami adalah Jakarta-Semarang-Yogyakarta-Solo-Jakarta selama sembilan hari. Tentu saja sempat ada sedikit keraguan di benak saya. Saya yang biasa menyusun itinerary di hampir semua perjalanan yang kami lakukan, kali ini berkomitmen untuk tidak melakukan sesuatu yang bersifat ambisius. Termasuk membuat itinerary perjalanan. Pokoknya road trip ini adalah liburan yang santai tanpa rencana yang kaku. Namun akhirnya saya (ternyata) bisa lho melewatinya. Meski memang beberapa hari sebelum berangkat saya sempat gelisah juga. Khawatir akan terjadi hal-hal yang nggak diharapkan. Tapi akhirnya perjalanan kami menyenangkan. :)
Perjalanan dari Jakarta ke Semarang memakan waktu 14 jam yang sudah termasuk berhenti untuk makan siang dan malam. And we made it with almost no sweat! Mengingat Kira anak yang cukup aktif. Kami sempat khawatir dia akan super bosan di jalan. Namun ternyata Kira bisa cukup tenang di car seat-nya. Kami pun menginap selama dua malam di Semarang, empat malam di Yogyakarta, dan satu malam di Solo.
Liburan kali ini memang bisa dibilang bukan murni senang-senang saja. Ada beberapa kegiatan lain juga seperti bertemu dengan teman-teman dan mengunjungi makam keluarga. Itu juga kenapa kami memilih tiga kota tersebut. Karena ketiganya adalah kampung halaman kami berdua.
Kota yang jadi tujuan utama liburan adalah Yogyakarta. Di sana kami mengunjungi beberapa tempat wisata, yaitu Museum Ullen Sentalu, dataran tinggi Mangunan yang terletak di Imogiri, Candi Ratu Boko dan Pantai Parangtritis. Memang nggak banyak obyek wisata yang kami kunjungi. Sebagian malah bukan yang pertama kalinya. Namun cuaca yang kerap hujan dan kunci liburan membawa anak adalah tidak ambisius dalam menentukan jumlah tujuan. Jadi kami memang sengaja membuatnya nggak neko-neko.
Museum Ullen Sentalu adalah museum swasta yang didirikan keluarga Keraton. Ini kunjungan kedua saya. Saya penasaran ingin datang lagi karena kunjungan pertama yang kurang sukses. Saat itu museum sudah hampir tutup dan hujan, sehingga tur pun nggak sepanjang biasanya. Banyak bagian yang kami lewati karena berpacu dengan waktu. Padahal saya tertarik sekali dengan cerita sosok Gusti Nurul yang menurut saya nggak hanya cantik tapi juga cerdas dan punya pendirian. Sayang sekali, pengunjung dilarang memotret di hampir seluruh kawasan museum.
Setelah puas mengitari Ullen Sentalu, kami langsung menuju kawasan Imogiri yang memakan waktu sekitar 45 menit dari Yogyakarta. Kali ini tour guide kami adalah Putri, perempuan di balik home decor and accessories brand Mola. Mangunan berlokasi tidak jauh dari kawasan pemakaman Keraton di Imogiri. Buat mereka yang haus akan pemandangan alam di dataran tinggi dan sangat instagram-able, Mangunan bisa jadi pilihan. Namun Putri menyarankan berkunjung di pagi hari sambil mengejar matahari terbit, karena suasananya lebih berbeda.
Esoknya kami mengunjungi pantai di daerah Parangtritis. Sayangnya, ombak di sana tinggi dan kencang. Jadi buat yang berniat ke Parangtritis, selalu hati-hati ya. Apalagi kalau membawa anak kecil. Sebaiknya bermain di pantai yang jauh dari bibir ombak. Sebenarnya selain Parangtritis, Yogya juga punya kawasan pantai lainnya di daerah Wonosari yang sudah beberapa kali kami kunjungi. Namun kami tidak sempat ke sana.
Kemudian esok harinya saat kami menuju kota Solo, kami singgah dulu di Candi Ratu Boko yang terletak nggak jauh dari Komplek Candi Prambanan, Klaten. Komplek Candi Ratu Boko ini berada di atas bukit dengan hamparan rumput hijau yang membuat saya kecewa karena datang terlalu sore dan meninggalkan alas piknik kami di mobil. Sinar matahari senja benar-benar melipatgandakan keindahan Candi Ratu Boko. Sementara Kira girang karena ketemu dengan area terbuka dan dia bisa lari sesukanya, saya dan suami pun sibuk memotret. It really was one of the magical places to enjoy sunset. :)
Selain ke tempat wisata, kami juga menghabiskan waktu menikmati makanan khas kota masing-masing. Nggak lupa juga mampir ke restoran dan coffee shop baru yang belum pernah kami kunjungi, seperti Lokal, Epic Coffee and Epilog Furniture dan Canting di Yogyakarta, serta Basilia di Semarang. Namun karena terlalu konsentrasi liburan, jadi nggak semua tempat sempat saya foto. Saya suka sekali dengan interior restoran Lokal yang modern namun tetap hangat dan masih menyisakan ciri khas Jawa. Sementara Epic jadi tempat favorit saya untuk ngobrol atau duduk santai karena sangat luas, sejuk dan kopinya pun cukup enak. Meski harganya sih mirip dengan harga coffee shop di Jakarta.
Ternyata senang sekali bisa liburan santai seperti ini. Panjang, santai namun tetap berisi dan produktif. Selain plesir ke sana ke mari, saya jadi sempat menghabiskan novel yang saya bawa. Biasanya saya baru bisa menamatkan buku paling cepat dua minggu. Selain itu saya juga bisa mengerjakan satu woven wall hanging, hobi baru saya sejak setengah tahun terakhir. Begitu juga dengan Kitty yang ikut jadi anggota liburan kali ini. Dia sempat latihan kaligrafi hampir setiap hari. Kami semua pun nggak merasa kelelahan luar biasa seperti yang dialami banyak orang paska liburan dengan perjalanan darat. Mudah-mudahan suatu saat nanti, kami bisa melakukan perjalanan darat di kawasan Indonesia lainnya (dan mungkin negara lain. Amin!).
Foto dan cerita tentang road trip kami bisa dilihat di Instagram nikeprima. Bagaimana dengan kamu? Apakah menghabiskan liburan dengan pergi ke tempat favorit juga? :)
Comments
Andra
Hi Nike! Happy new year yaaa :)
Sejujurnya aku nunggu-nunggu post ini karena aku waktu kecil sering road trip sama keluargaku. Makin besar, makin jarang traveling bareng. Sempat kepikiran untuk road trip lagi bareng suami, pas liat foto-foto Nike langsung sirik, ngiler dan tentunya terinspirasi! Thank you Nike for sharing, semoga di tahun 2015 ini makin sering traveling hihihi
Love, Andra
Indonesia in my pocket
Malah musim liburanku kali ini aku gak kemana2 hahaha! Asyik sekali sepertinya roadtrip mu ini Ke. Semua tempat yang kamu kunjungi sudah kucatat. For next time. :) happy new years to both of you and your family.
Fifi Juliana
belum pernah ke Candi Ratu Boko. bagus yak.. *masukin ke bucket list
desywu
Halo Nike, saya juga pernah ke Museum Ullen Sentanu dan ‘jatuh cinta’ juga sama sosok Gusti Nurul. Mungkin cerita beliau bisa diangkat jadi sebuah film atau novel yang menarik ya. Salam kenal.
Erny Kurniawati
Hi Nike, aku selalu menantikan postingan Living Loving suka banget sama gaya tutur di setiap tulisannya & foto-fotonya :)
Amanda
hai mb nike , mau ralat ya mueum ullen entalu didirikan oleh keluarga Haryono . Beliau bkn keluarga keraton melainkan dekat dgn keraton :)
atta
seru sekali Nike :) Fotonya juga bagus bagus. Menyenangkan :)