Saya dan Nike sudah kenal satu sama lain selama hampir 14 tahun. Selama ini selera kami untuk urusan home decor atau desain cenderung mirip-mirip. Saat memilih referensi foto untuk artikel pun seringkali kami memilih foto yang sama. Namun karena kami dua orang yang berbeda, tetap saja ada kalanya kami punya pemikiran berbeda saat menerjemahkan suatu konsep. Karena itu biasanya sebelum memulai suatu project, saya dan Nike terbiasa membuat proposal lengkap dengan mood board. Hal ini sudah kami kerjakan sejak pertama kali diskusi membuat Living Loving. Kala itu kami berdua tek-tokan membuat mood board untuk diserahkan ke Andri, teman kami yang mengurusi bagian IT. Jadi Andri bisa dengan cepat menangkap layout blog seperti apa yang kami inginkan.

Secara ringkas, mood board adalah kolase inspirasi mulai dari image, warna, tekstur, hingga jenis font yang sejalan dengan hasil foto atau tataan yang ingin kita capai. Kebiasaan membuat mood board ini sangat membantu kami saat bekerja, terutama bila melibatkan orang lain seperti creative assistant atau saat berkolaborasi dengan partner atau klien. Kami sadar apa yang ada di bayangan kami belum tentu sama dengan yang ada di bayangan orang lain. Di saat seperti inilah mood board terpakai untuk menyamakan persepsi semua pihak yang terlibat dalam satu projectHere’s how we made our mood board:

1. Pilih palet warna
Kami biasa memilih 3-4 warna untuk dituangkan dalam satu project. Warna-warna ini bisa diaplikasikan ke obyek utama, maupun properti yang digunakan. Tujuannya adalah agar obyek yang ada di dalam foto semua terlihat “nyambung” dan konsisten. Misal ambil tema warna pastel, ya jangan sampai ada benda berwarna neon.

2. Kumpulkan referensi
Mulai dari image di internet, gambar di majalah, sampai foto saat liburan. Referensi ini sangat berguna kalau kita bekerja dengan orang lain. Foto-foto referensi bisa memberikan gambaran kira-kira tampilan seperti apa yang kita inginkan atau gaya edit foto seperti apa yang ingin diterapkan.

3. Tambahkan keterangan detail
Kalau pernah melihat hiasan rumah yang menurutmu sesuai untuk project ini, tulis keterangan berupa nama, merk atau harga produk tersebut. Punya bayangan bahan yang ingin dipakai? Bisa cantumkan warna, motif, berikut jenis bahannya. Ada ide DIY? Tulis URL blog atau situs referensi DIY tersebut.

4. Buat sketsa
Ada kalanya kita tidak menemukan referensi foto yang tepat sesuai yang kita bayangkan. Atau barang yang kita punya tidak sama persis dengan yang ada di referensi. Sebuah sketsa komposisi bisa memudahkan kerja fotografer yang akan memotret barang-barang itu nantinya. Untuk project dekorasi, sketsa tataan meja bisa memudahkan kerja tim yang bertugas mengatur tata letak piring, bunga, dan ornamen lainnya.

 

sponsored-samsung-tab-a-livingloving

sponsored-samsung-tab-a-livingloving

Beberapa hari terakhir kami mencoba Samsung Galaxy Tab A with S pen untuk membuat mood board ini. And we love how easy it is to made a digital mood board with this tablet!

  • Aplikasi S-note yang bisa dipakai untuk bikin mood board atau sketsa komposisi foto atau tataan dekor.
  • Fitur S-pen yang bisa digunakan untuk menulis hasil meeting serasa menulis langsung di buku catatan. Kamu bisa memilih untuk mengubah tulisan tangan ini menjadi teks, lho!
  • Fitur Image Clip yang bisa menseleksi bagian dari foto atau image untuk disimpan di dalam folder Scrapbook. Diakses dengan menekan tombol pada S-pen. Image yang tersimpan nantinya bisa digunakan ke dalam mood board. Ada pilihan “transform into auto shape” yang bisa langsung meng-crop bentuk secara otomatis. Saya pakai ini untuk meng-crop foto bantal, jadi ga perlu edit manual.

sponsored-samsung-tab-7

contoh sketsa

sponsore-samsung-tab-6

contoh mood board

Ini sekilas di balik proses pembuatan mood board di atas. Video ini juga dibuat menggunakan Samsung Galaxy Tab A with S-pen dan aplikasi video editor untuk Android.

Fitur-fitur lainnya juga lumayan gampang dipelajari, bahkan buat kami yang bukan tipe suka mencoba gadget terbaru. Ternyata Samsung Galaxy Tab A with S pen ini membantu sekali dalam bekerja. Memudahkan proses pre-produksi kami dan juga menghemat waktu. Semua hasil mood board maupun note hasil diskusi juga bisa langsung di-share via e-mail atau bahkan media sosial. Developing ideas will be more exciting with this tablet!

Penyuka craft yang lebih senang dapat voucher toko buku dibanding voucher baju. Ibu satu putri yang akrab dipanggil Mamir ini selalu sibuk cari inspirasi dekor atau palet warna di internet sambil menyantap segala macam penganan yang ada di studio Living Loving. Kamu bisa menyapa Mamir di akun Instagram-nya (@mamiraz) atau mengontaknya di miranti (at) livingloving (dot) net

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d