Sejak bulan lalu, saya dan miranti sudah sepakat. Pokoknya bulan Desember kami harus bersih-bersih, menyortir dan merapikan studio. SUSAH BANGET lho bikin studio kami tetap rapi jali kayak kantor atau rumah orang di Instagram. Makanya jarang kan kita post foto studio di social media. Haha. Tapi sekarang, kami kan mau nunjukin perbandingan antara studio yang berantakan dan yang sudah rapi. Jadi, siap-siap ya..dengan realitas yang amburadul. ;)

Jadi, sejak ada studio sendiri. Kami bisa dibilang baru melakukan kegiatan merapikan tuh baru dilakukan sekali. Memang sih pasti kami ngerapiin studio kalau pas mau workshop atau setelahnya, atau pas motret-motret karena kan perlu tempat agak lega. Tapi kalau merapikan dalam konteks menyortir, mengelompokkan dan menyusun tuh ya baru sekali. Itu aja saya merasa masih belum rapi *kayaknya saya yang agak obsessed ya?haha*. Kenapa? Karena usia kerapian yang nggak bakal pernah bisa lebih dari seminggu.

Saya tau, cukup banyak manusia yang bisa toleran dengan tempat yang nggak rapi. Ada orang-orang yang bisa ngerjain kerjaan atau tidur dengan rileks meski buku dan pakaian berserakan di sekitar. Banyak orang yang bisa memilih untuk nunggu semua urusan kerjaan beres dulu baru bebersih. NAH, saya bukan salah satunya. Saya tuh suka agak stres kalau liat yang berantakan.

Lalu saya baca buku The Life Changing Magic of Tidying Up yang ditulis Marie Kondo. Kemudian saya merasa tertampar. Iya, soalnya buku ini berbeda dari artikel-artikel tentang merapikan atau organizing yang pernah saya baca. KonMari, panggilan Kondo, juga menjelaskan kenapa ada orang-orang kayak saya yang suka merasa nggak nyaman liat sekitar saya yang berantakan. Tapi saya baru mau bahas buku ini bulan depan. Jadi sekarang saya mau bahas gimana metode KonMari kami terapkan di urusan rapi-rapi studio kali ini.

Dalam bukunya KonMari menjelaskan kalau langkah pertama dan terpenting dalam merapikan adalah menyortir. Menyortir ini bukan ditekankan pada benda apa yang harus kita buang, tapi justru benda apa saja yang benar-benar ingin kita pertahankan. Namun karena konteksnya di studio, jadi barang yang kita sortir nih sifatnya rata-rata sekunder dan nggak personal. Jadi kami nggak benar-benar menerapkan cara KonMari yang mengharuskan kita menyentuh satu per satu  dan “merasakan” setiap barang. Namun saya dan Miranti sepakat untuk benar-benar selektif memilih barang.

Ada dua area yang kami rapikan. Studio dan gudang, Kalau yang pernah datang ke studio kami pasti tahu kalau studio kami itu lumayan lowong. Bukan ruangan yang penuh rak dan lemari. Hanya ada 1 lemari kecil dua pintu, dan 1 troli 4 tingkat berisi barang-barang yang sering kita pakai. Sementara gudang sendiri luasnya sekitar 1,5x2m. TAPI setelah lima jam bongkar dan sortir, kami sukses menghasilkan 6 kantong besar berisi barang-barang yang nggak dibutuhkan. Phew!

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-12

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-8living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-9

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-13

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-7

Yup, kami aja kaget lho saat semua benda dari gudang dikeluarkan. Ya ampun, ternyata gudang yang luasnya cuma 1,5x2m itu kayak kantong Doraemon. Isinya banyak banget! Semua barang yang nggak pernah dipakai dalam setahun terakhir langsung kita relakan masuk ke kantong sampah. Sekarang gudang kami sudah agak lega, dan barang-barangnya sudah dikategorikan. Jadi besok-besok nggak akan terlalu sulit buat mencarinya.

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-10living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-6

Oya, untuk acara bebersih ini, kami juga mutusin buat datengin Go-Clean dari G0-Jek untuk membantu kami merapikan paska sesi penyortiran. Tapi Go-Clean juga inisiatif membantu kami menyortir. Setelah itu beliau menyapu, mengepel dan membersihkan semua sudut studio sampai cling. Termasuk pintu-pintu kaca. Semua dibersihkan dengan seksama. Misi akhir tahun selesai!

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-11

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-2living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-3

living-bersih-bersih-go-clean-livingloving-5Hasilnya sekarang studio kami rapi dan tertata lagi. Lega banget kalau meninggalkan studio dalam keadaan rapi, jadi pas masuk lagi bisa langsung kerja tanpa harus mikirin soal beberes. Terima kasih juga buat G0-Clean yang sudah membantu kami membereskan “kehebohan” studio.

 

Suka menulis dan hobi menggambar rumah serta denahnya sejak kecil. Nike membuat Living Loving untuk mengembalikan dan mengembangkan kecintaannya akan menulis dan minatnya akan rumah, dekorasi dan desain. Mulai membuat website dan blog sendiri sejak 2000, mengkoleksi dan berbagi cerita selalu jadi bagian penting dalam hidupnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: