READING

SHIBORI THREE WAYS

SHIBORI THREE WAYS

Have you read our picnic playdate article? Di foto-foto piknik itu, kami memakai alas piknik shibori kreasi Fika Julia. Pertama kali kenal dengan Fika waktu Nike ikut workshopnya di Surabaya tahun lalu. Sejak itu kami berpikir sepertinya seru buat main celup-celup ala shibori. Nah, minggu lalu akhirnya kami bisa bereksperimen bersama Fika.

Shibori adalah teknik jumputan dari Jepang dimana selembar kain dilipat atau diserut atau diikat atau dijahit sedemikian rupa, lalu dicelup ke pewarna untuk menghasilkan berbagai motif unik. Kami mencoba 3 teknik sederhana yang bisa kamu praktekkan juga di rumah. Sebenarnya hampir semua jenis kain bisa digunakan asal kain berserat alami. Kalau kain sintetis biasanya warnanya susah menempel. Untuk pewarnanya, karena agak sulit mendapatkan bubuk indigo, jadi kami menggunakan pewarna tekstil bentuk bubuk merk Dylon warna biru tua yang biasa dijual di pasar.

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-1

ALAT DAN BAHAN
Kain blacu
Kelereng
Pipa paralon
Karet gelang
Impraboard
Panci
Capitan
Baki atau wadah datar ukuran besar
Sarung tangan karet atau plastik
Garam
Pewarna tekstil

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-3

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-2

POLA SALUR
Bentangkan kain, letakkan pipa paralon di salah satu sudut kain secara diagonal, lalu gulung kain. Serut kain lalu ikat dengan karet gelang di beberapa bagian sepanjang pipa. Teknik ini digunakan Fika untuk membuat alas piknik kami.

POLA LINGKARAN
Manfaatkan kelereng untuk menghasilkan pola lingkaran. Kami mencoba membuat pola lingkaran yang disusun membentuk huruf “S”. Caranya buat sketsa huruf yang diinginkan dengan pensil, tandai di beberapa titik dengan jarak sekitar 7-10cm. Tempatkan sebutir kelereng di tengah titik, bungkus dengan kain blacu, lalu ikat dengan karet gelang.

POLA SEGITIGA
Lipat bolak-balik kain blacu sebanyak empat kali. Gunting Impraboard menjadi bentuk segitiga sebanyak dua buah dengan ukuran lebar sedikit lebih kecil dari lebar kain blacu yang sudah dilipat. Lipat bolak-balik kain blacu membentuk segitiga sesuai ukuran pola. Letakkan impraboard segitiga di atas dan di bawah tumpukan. Kencangkan dengan karet gelang. Impraboard ini gunanya untuk mencegah pewarna meresap ke bagian tengah lipatan. Jadi harus dipastikan agar impraboardnya cukup kencang menjepit kain ya.

MEWARNAI KAIN
Bila kain blacu sudah dalam keadaan terlipat atau terikat, panaskan air sebanyak dua liter dalam panci besar. Setelah mendidih, masukkan garam dan bubuk pewarna tekstil dengan perbandingan 2:1. Untuk air sebanyak dua liter cukup dua sendokteh garam dan 1 sendokteh pewarna. Campuran ini sudah bisa digunakan untuk mewarnai cukup banyak kain dalam ukuran kecil. Masukkan kain-kain blacu lalu rendam selama 2 menit. Untuk motif salur, bila susah merendam pipa paralon, bisa coba mengguyur kain blacunya dengan bantuan centong.

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-6

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-7

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-8

 

Setelah 2 menit, ambil kain-kain dengan bantuan capitan. Tiriskan lalu pindahkan ke atas baki. Tunggu hingga kain sudah dingin, baru buka ikatan perlahan-lahan. Jemur kain di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung.

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-10

Coba gunakan kain berukuran kecil untuk menjajal teknik yang kamu suka sebelum mengerjakan project berskala besar. Kami menggunakan kain-kain blacu ukuran 50x50cm agar bisa mencoba beberapa teknik. Kain-kain ini bisa dijahit menjadi cushion cover, atau mungkin jadi headscarf. Sementara untuk alas piknik, Fika memakai kain berukuran 125x180cm lalu menambahkan kain pelapis di bagian bawahnya.

diy-shibori-picnic-rug-by-fika-julia-livingloving-2 diy-shibori-picnic-rug-by-fika-julia-livingloving-1

Kamu bisa bereksperimen sendiri mencoba cara lain untuk mengikat kain blacu atau mengubah potongan impraboard jadi bentuk bulat, misalnya. Tak selamanya hasilnya sukses, kami pun sempat gagal. Tapi justru proses mencobanya itu yang bikin seru! Terimakasih Fika sudah mampir ke studio dan menjajal shibori bersama kami. :)

diy-shibori-dyed-fika-julia-livingloving-4

ABOUT FIKA
A fabric designer with a heavy influence from Indonesian art and culture. Recently, She collaborated with Chic & Darling to release her shibori-themed table runner and napkins. Check out her other creations at her Instagram account @by_fikajulia

Picnic rug photos by Rangga Kusuma


img

Penyuka craft yang lebih senang dapat voucher toko buku dibanding voucher baju. Ibu satu putri yang akrab dipanggil Mamir ini selalu sibuk cari inspirasi dekor atau palet warna di internet sambil menyantap segala macam penganan yang ada di studio Living Loving. Kamu bisa menyapa Mamir di akun Instagram-nya (@mamiraz) atau mengontaknya di miranti (at) livingloving (dot) net

RELATED POST

  1. Mbak, beli kain blacu biasanya dimana ya? aku kok cari di tempat jual kain selalu gak ada :(

    • hai, nanti kami tanyakan fika, ya. tapi kalo kami sendiri biasa beli di sunan giri atau cipadu.

  2. keren nih,
    hampir mirip-mirip seperti tie dye ya?

  3. dewy

    28 April

    Bolak balik baca ini. ijin ngeprint ini ya mbak.. Saya trtarik skali buat bikin. Pewarna tekstil ini mbak dptnya ditoko kain ato toko apa mbak? Ini pewarna tekstilnya ninggalin bekas (yg ga bs hilang) di panci ato lantai ga sih mbak? makasih infonya.

    • hai dewy, bisa di toko maju, mayestik, kalo dewy tinggal di jakarta selatan. iya, pewarnanya bisa meninggalkan bekas jadi harus hati-hati ya pas mengerjakan. :)

  4. Agnes

    4 June

    Hi kak, pewarna tekstilnya sama dengan wantex bukan ya? Makasih sebelumnya :)

    • Halo Agnes, Iya sama seperti wantex, bentuk bubuk gitu. Tapi kemarin kami pakai merk Dylon.

  5. mbak Dinda

    16 December

    utk garamnya pake garam apa, mbak ?

    • Miranti

      16 December

      garam dapur biasa saja, mba :)

Your email address will not be published. Required fields are marked *

By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: