Menghasilkan karya yang bagus adalah keinginan setiap kreator. Tapi menghasilkan karya yang bagus dan bisa menyentuh orang yang melihatnya, bukanlah hal mudah. Itulah salah satu hal yang membuat kami menyukai ilustrasi karya Puty Puar, karena merasa relate dengan apa yang ia ceritakan.
Puty adalah seorang ibu, blogger, dan ilustrator. Gaya ilustrasinya sederhana, tapi mengangkat topik sehari-hari yang umum dialami setiap orang. Mulai dari keseruan mengurus anak, suka duka ART mudik, sampai kebingungan mengikuti skincare rutin ala Korea. Saya sendiri kalau lagi lihat-lihat ilustrasinya Puty di instagram bawaannya pengen ngajak tos, apalagi kalo udah bahas soal problematika mamak-mamak, hihi. Coba simak cerita Puty berikut ini…
Dalam 3 kata, Puty itu orangnya seperti apa sih?
Hmm, apa yaa? Mungkin: Sensible, organized, nerdy.
Gimana awalnya bisa suka gambar?
Aku suka gambar dari SD, dimulai dari obsesi untuk menggambar Sailor Moon. Aku suka banget Sailor Moon sampai-sampai beli art book-nya (berhubung agak mahal jadi harus rela untuk ‘puasa’ beli mainan beberapa lama hehe..). Kemudian aku terus menggambar sebagai hobi dan mulai bikin komik untuk mading sekolah dengan karakterku sendiri waktu kelas 6 SD.
Siapa ilustrator favorit Puty dan kenapa suka karyanya?
Huaaa banyak bangettt but to name some: Maja Säfström @majasbok (soalnya minimalis tapi berkesan banget!), Anna Bond @annariflebond (cute, beautiful and elegant at the same time!), Tuesday Bassen @tuesdaybassen (karena bisa imut dan keren pada saat yang bersamaan, rebelious, penuh semangat!), Fran Meneses @frannerd (sederhana tapi khas dan manis). Kalau dari dalam negeri pastinya Ayang Cempaka, hehe.
Selama ini pakai tools apa aja buat gambar?
Sebetulnya dari dulu suka menggambar di kertas dengan drawing pen, calligraphic pen, kuas, dan cat poster. Namun sejak aku membuka jasa art commission di tahun 2015, aku mulai membiasakan diri membuat ilustrasi digital menggunakan tablet (Wacom Intuos) ataupun smart phone ku (Samsung Galaxy Note) yang ber-stylus. Untuk aplikasinya, kalau mengerjakan di komputer aku pakai Adobe Illustrator dan Photoshop. Kalau di smartphone, aku pakai apps Autodesk.
Darimana sih biasanya dapet inspirasi topik buat digambar?
Sebetulnya sebagian besar gambar-gambar aku adalah curhat sehari-hari yang aku sajikan sebagai lucu-lucuan. Misalnya keluhan soal pengeluaran yang harus dipikirkan matang-matang kalau sudah tanggal tua, atau ‘berat’nya kembali bekerja setelah liburan. Ternyata kok semua orang sama yaaa, hahaha.
Setelah jadi ibu, ternyata curhatan ku kok kurang lebih sama juga dengan ibu-ibu yang lain dan ternyata lagi… #komikIbuIbu bikin aku merasa nggak sendirian. Di era media sosial ini sebagai ibu aku suka jadi ‘rendah diri’ kalau scrolling akun-akun ibu-ibu lain yang keren, kece, anaknya hebat-hebat, masak sendiri pula, dst. Nah harapanku, ilustrasi dan komik-komikku bisa jadi penyeimbang dan bikin yang baca lega, “Oh, ternyata ada juga ibu-ibu yang kaya gini…” Hehehe.
Boleh cerita tentang Fatbunny? Kenapa pilih nama itu dan gimana sampai akhirnya kepikiran jual ilustrasi jadi bentuk produk?
Fat Bunny adalah label untuk jualan produk-produk dengan ilustrasiku. Sebetulnya sejak SD, aku sudah mulai jualan ilustrasiku ke teman-teman, salah satunya dalam bentuk note book dan gambar tempel buatan sendiri. Sejak itu aku punya mimpi untuk buka toko dengan produk berhiaskan gambar-gambarku.
Fast forward ke masa kuliah, ilustrasi dan desainku mulai sering dijadikan kaos atau merchandise gratisan. Begitu serius menobatkan diri sebagai ilustrator aku pun memutuskan untuk nekat membuat dan menjual produk dengan gambarku, hehehe. Sejauh ini produknya masih berupa tas-tas-an, pin, magnet, gantungan kunci, dan kaos anak. Ke depannya aku ada rencana menambah jenis produk yang dijual.
Nama Fat Bunny sendiri sebetulnya berasal dari kelinci gendut yang suka aku gambar untuk merepresentasikan diriku. Sebetulnya kelinci tersebut namanya ‘Kelincuy’, tapi kok terdengar kurang ‘menjual’ ya, hahaha. Akhirnya aku pakai nama Fat Bunny saja.
Ada pengalaman seru pas kamu menjalankan Fatbunny atau pas sharing ilustrasimu di Instagram?
Banyak bangettt pengalaman, pelajaran, dan kenalan baru yang aku dapat. Mungkin salah satu yang menarik adalah waktu aku bikin fan art series Nextflix yaitu Stranger Things. Kebetulan gambar tersebut direpost oleh Caleb, salah seorang aktornya. Aku kaget banget waktu bangun tidur banyak banget like dan followers baru yang bukan dari Indonesia.
Waktu buka bagian Direct Message, eh banyak anak kecil – remaja yang request aku gambar ini itu, request gambar karakter-karakter Stranger Things yang lain, bahkan ngajakin aku untuk ikutan main roleplay di Instagram jadi salah satu karakter (waduh, baru tau ternyata ada ya mainan role play di Instagram :’)))). Berkesan banget dan bikin senang banget karena aku memang ngefans sama Stranger Things hihi.
Gimana cara kamu bagi waktu antara bekerja dari rumah dan mengurus rumah dan anak?
Sejujurnya aku juga masih eksperimen untuk pembagian waktu karena ternyata pada setiap tahap pertumbuhan anak, waktu yang dialokasikan pun berubah. Namun yang pasti aku selalu buat perencanaan tiap bulan dan di awal pekan, apa saja pekerjaan yang harus aku selesaikan (baik art commission maupun menulis) and stick with it.
Aku juga punya agenda pengiriman barang jualan hanya 2x dalam seminggu. Biasanya aku kerja waktu anak tidur siang dan kalau anak sudah tidur malam. Selain itu, aku juga mempercayakan pekerjaan rumah ke ART.
Buat kamu yang suka menggambar atau membuat prakarya lain tapi suka bingung mencari objeknya, mungkin kamu bisa mengambil inspirasinya dari hal-hal yang dekat dengan keseharianmu. Jadi selain melatih teknik yang benar, tak ada salahnya juga kalau kamu sekalian melatih kepekaan terhadap detail menarik yang ada di sekitarmu.
Terimakasih Puty untuk sharingnya. Semoga sukses dengan Fat Bunny-nya yaa.
*semua foto dan ilustrasi milik Puty Puar
NO COMMENT