Waktu membuat Living Loving di akhir tahun 2012 lalu, jumlah produk lokal yang ada di Indonesia belum sebanyak sekarang. Saat ini banyak sekali yang sudah berani melangkahkan kaki untuk membangun bisnis sendiri dan menghasilkan beragam produk lokal yang menarik. Di satu sisi, konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan produk. Tapi dari sisi produsen, hal ini bisa dilihat sebagai tantangan bagaimana agar bisa stand out di antara beragam produk serupa. Senang rasanya bila bisa menemukan produk buatan lokal yang tak hanya berkualitas tapi juga memiliki konsep yang jelas dan dikemas dengan menarik. Berikut ini tiga contoh produk lokal yang menurut kami memiliki cerita yang kuat di balik kreasinya.
KINALARA
Sebuah brand lokal yang memproduksi wearable artprint dan menggunakan tema budaya Indonesia dalam setiap motifnya. Kinalara telah merilis koleksi ketiga yang diberi nama Lestari Bahari dengan tema biota laut, terutama terumbu karang sebagai paru-paru laut Indonesia. Tema tersebut diterapkan salah satunya pada scarf seri Selam Alam.
Scarf sutra dengan motif terumbu karang warna-warni di atas biru gelap dipilih karena mereka ingin meningkatkan awareness terhadap penangkapan yang merusak, penggunaan bahan peledak, dan racun untuk membunuh atau menangkap ikan mengancam hampir 60% terumbu karang di kawasan laut Indonesia.
Selain itu ada pula pouch seri Pesisir Air yang terinspirasi dari kehidupan bawah laut serta karang yang ada di pesisir. Pouch bahan kanvas ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap pembangunan pesisir dan pencemaran yang berasal dari Daerah Aliran Sungai yang mengancam sekitar 25% terumbu karang dunia. Produk Kinalara dikemas dalam besek bambu yang pas dengan tema budaya Indonesia.
Scarf seri Selam Alam, 110x110cm, Rp195.000
Pouch seri Pesisir Air, 34x25cm, Rp165.000
AKASA PROJECTS
Buku catatan berbalut kain tenun buatan tangan produksi Akasa menyimpan cerita ketekunan penenun di balik setiap kreasinya. Kami suka sekali membaca cerita tentang pekerja penenun dan pencelup yang mereka bagikan di akun instagram mereka. Seperti cerita Bapak Rachmad yang masih menjalankan usaha tenun miliknya selama 4 generasi!
Pembuatan kain tenun untuk produk Akasa memang dibuat secara manual oleh pengrajin di daerah Klaten, Jawa Tengah. Mereka menggunakan benang katun lokal dan pewarna alami untuk mengurangi polusi lingkungan. Selain ramah lingkungan dan dibuat dari bahan kain yang sustainable untuk pelapisnya, notebook produksi Akasa juga dibuat dari 192 halaman kertas acid-free, chlorine-free, dan fsc free setebal 100gr. Pilihan kertasnya tersedia dari kertas polos dan bergaris. Permukaan kertasnya halus sehingga nyaman untuk ditulisi atau digambari.
Black Drizzling Handwoven A5 Notebook, Rp189.000
WATER PLANET
Produk lokal yang setiap ilustrasinya memiliki cerita pendek berisi imajinasi, pikiran, pertanyaan dan harapan. Dengan cita-cita ingin berbagi mimpi, Water Planet menciptakan produk sebagai ruang mimpi. Salah satunya tote bag kanvas yang terinspirasi dari keseharian anak kecil. Anak kecil memiliki mimpi yang sangat luas, jauh lebih luas daripada orang dewasa. Ilustrasi di tote bag ini memiliki harapan untuk membuat orang-orang terinspirasi oleh keberanian anak-anak untuk berimajinasi dan menggapai mimpi.
Yang kami suka dari tas ini adalah bahannya bagus dan dibuat dengan rapi. Talinya pun memiliki dua opsi: jinjing, atau selempang, dengan penutup berupa kancing magnet di bagian atas tote bag.
Sementara art print berjudul Tarian Pelangi bercerita tentang seberapa banyak kamu telah bersyukur atas keindahan disekitarmu. Selain dipajang dalam pigura, kamu juga bisa memasangnya di message board menggunakan jepit atau pin. Selain tote bag dan art print, Water Planet juga memiliki produk scarf, kartu, dan pin. Tentunya dengan ragam pilihan ilustrasi yang tak kalah menarik. Mungkin salah satunya ada yang jadi favoritmu?
Tote bag seri Girls, 30x40cm, Rp210.000
Art print seri Tarian Pelangi, 21x21cm, Rp50.000
syifa fauziah
9 August
Hiiii kak,,,
Kaka aku mau tanya dunk beli jaring2 hitam buat gantungan photo itu beli dimana yak,,
Makasih kak
Miranti
9 August
itu ada di instagram @thepressjournal :)