
Kalau ada sepupu yang mau menikah, biasanya keluarga saya selalu kebagian tugas buat mencari kain seragam kawinan. Kebiasaan ini sudah kami “emban” sejak 15 tahun lalu. Itulah awal mula saya jadi akrab sama Pasar Mayestik. Ya, mencari bahan kain adalah salah satu alasan utama kenapa orang mengunjungi Pasar Mayestik di Jakarta Selatan. Deretan toko tekstil berjejer menawarkan kain aneka rupa. Tapi sebenarnya selain kain-kain, Mayestik juga punya beragam “harta karun” yang bisa ditemukan di sekeliling pasar. Mulai dari perlengkapan craft, piring, sampai jajanan masa kecil.
Hal pertama yang masuk daftar wajib saya kalau ke Mayestik adalah…jajan! Haha.. Di sekeliling pasar ada banyak banget tukang jajanan, mulai dari kue cubit, kue ape, rujak, rambut nenek, dan segala macam jajanan tradisional lainnya. Kalau mau yang segar-segar ada es cendol Elizabeth yang ada di depan toko kain Lamode. Atau bisa memilih jajanan di salah satu gerai makanan di bagian tengah gedung pasar. Favorit saya adalah kebab yang lumayan murah meriah.
Sejak direnovasi tahun 2012 lalu, Pasar Mayestik memang jadi lebih nyaman untuk dikunjungi. Tampilannya lebih modern, nyaman, dan bersih. Lantai dasar diisi oleh pedagang pakaian jadi dan aksesoris. Di lantai atas ada kumpulan los penjahit. Di lantai basement, ada berbagai toko yang menjual aneka kotak atau keranjang untuk hampers atau seserahan, toko plastik, dan pasar basah yang menjual sayur, daging, dan aneka kebutuhan sehari-hari. Kalau mau ngopi, ada tempat ngopi kecil di basement di luar los daging. Tak jauh dari situ, ada toko yang menjual berbagai kue kering dan permen jadul seperti permen susu, cokelat koin, nougat, dan segala macam keripik.
Habis isi perut, tempat pertama yang saya tuju biasanya adalah Toko Maju. Toko ini lokasinya di bagian belakang pasar, lebih dekat kalau masuk dari jalan Tebah. Isi tokonya segala pernak-pernik mulai dari kancing, gunting, benang, renda, dll. Kemarin waktu kesana, saya menemukan gunting jahit bentuk bangau warna emas dan hitam. Kami pernah cerita tentang Toko Maju di post ini. Pokoknya gawat deh, yang tadinya cuma niat lihat-lihat, begitu pulang jadi bawa tentengan. Keluar dari Toko Maju, ada beberapa penjual piring cantik yang bisa dimanfaatkan jadi pajangan di rumah. Selain untuk dekorasi dinding, bisa juga untuk piring saji saat mengadakan jamuan untuk teman atau keluarga.
Setelah itu coba susuri deretan toko di sebelah kiri pasar (kalau dari arah Jl.Tebah). Toko-toko kain modern berdiri berseberangan dengan toko kelontong jadul. Ada satu toko bernama Esa Mokan yang menjual aneka kain, baju, mainan, dan segala macam perlengkapan. Kalau masuk ke sini berasa masuk mesin waktu lalu terlempar ke tahun 80an. Mulai dari suasana toko, model pakaian dan barang-barang yang dijual, motif-motif kain, sampai manekin yang agak…err..ajaib.
Geser sedikit dari Esa Mokan, sampailah di department store Esa Genangku. Kalau yang ini sudah lebih modern sih. Tapi di lantai 2 ada area yang menjual pajangan, mainan, dan peralatan rumah tangga. Saya menemukan stoples dengan tutup warna tembaga dan lampu LED dengan hiasan bentuk wahana pesawat-pesawatan ala Dufan.
Masih di jejeran dekat Esa Genangku ada Toko Budi Mulia yang punya koleksi kosmetik lumayan lengkap.Ada juga Toko Vania yang jual kain kanvas dengan macam-macam motif. Di toko ini, kamu bisa sekalian menjahit kain kanvas tersebut jadi sarung bantal, gorden, atau kreasi lainnya. Selain Toko Vania, saya kemarin juga mencoba masuk ke Toko Anggrek. Toko buku ini terletak di dekat pintu masuk area Mayestik dari arah Taman Puring, tak jauh dari toko Khong Guan. Toko Anggrek menjual buku, stationery, dan alat lukis murah. Kemarin saya beli cat air bentuk palet warna ungu untuk Bya. Merknya sih bukan merk terkenal, tapi lumayanlah kalau cuma buat seseruan bareng bocah. Sayang saya keseruan memilih cat lalu jadi lupa foto bagian dalam tokonya.
Duh, rasanya tulisan ini sudah cukup panjang. Padahal belum semua toko diceritakan. Menjelajah Mayestik itu memang enaknya seharian, karena kalau cuma sebentar nggak akan bisa lihat banyak tempat (dan mencicip macam-macam jajanan). Kemarin saja muter-muter di Mayestik selama 3 jam saya baru dapat sepertiga area dan nggak masuk ke toko kain sama sekali. Itupun hanya menyusuri setengah deretan di sebelah kiri. Jadi pengen main lagi ke Mayestik. Ada yang mau ikut? ;)
Comments
ratna manik Pratiwi
wah, mau dong ikut ke pasar mayestik. hahaha. waktu itu pernah kesana, tapi karena buru buru cuma masuk ke toko maju doang (iya disana bahaya banget). jadi pengen kesana lagi
khristi
Toko Maju.. bener mbaa..masuk sana pertama kali takjub.. semua pengen di beli.. lalu sadar2 keluar sudah bawa tentengan yg kalo dipikir (setelah beli) belum tentu butuh dan bisa di wujudkan ide aneh2 dipikiran selama ada di dalem toko itu .. ^__^ hehehehe
messa
gaya manekinnya pada cool ya mbak hahah… dulu pas tinggal di Jakarta pernah mampir ke pasar ini dan kayaknya emang surganya suvenir buat kawinan yah. buanyak banget pilihannya :D jadi pengen mampir lagi kapan2 kalo ke Jakarta :) btw jajanan rambut nenek itu kayak apa ya? lucu banget namanya :D
aisyazzahra
Mauuu ikutt, jajan aneka printilannn :3
rrraisa
Mauuu Kak Mamira. Tapi weekend buka juga nggak, jamnya seperti apa? Perginya untuk post ini pas weekday apa weekend? Thank you~
Nurul
Halo mbak, saya lagi cari flying planenya tapi pas ke esa genangku katanya sudah laku pas cuci gudang huhu.. ohya mbk itu mainan musical atau memang tempat lampu yah? Ada rekomendasi toko mainan vintage seperti itu dimana mbak? Thank you
retno
karena baca ini jadi pengen menjelajah mayestik. biasanya ke mayestik cuma pengen makan kebab, jajan lekker, nyari kain atau batik/kebaya, ternyata banyak sisi lain yang menarik.