Banyak orang suka tanaman, pun konsep akan sebuah taman sebagai wadah bagi berbagai tanaman untuk berkumpul; membentuk pemandangan yang menyejukkan mata. Namun kenyataannya, nggak semua orang yakin bahwa mereka punya kemampuan untuk bisa menciptakan taman serta menjaga taman tersebut agar selalu kelihatan cantik dan sehat. Oleh karena itu, niat untuk membuat taman biasanya pupus seiring munculnya bayangan kegagalan yang mungkin terjadi di depan.
Padahal, nggak semua konsep taman itu sulit penerapannya, loh. Selain taman yang memanfaatkan media tanah sebagai tempat untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman, ada pula taman air. Taman air sederhana, seperti yang kami rekomendasikan ini, punya cara pembuatan dan perawatan yang cukup mudah. Kehadirannya di dalam rumah, nggak hanya akan menciptakan kesan asri dan menyegarkan, tetapi juga dapat membuat penataan ruang jadi kelihatan memikat.
Seperti apa cara pembuatannya? Pertama yang kita butuhkan tentunya media. Kami tertarik dengan ide hidroponik karena secara estetika terlihat lebih menarik. Kedua, tentunya wadah untuk penataan. Kami suka dengan berbagai jenis akuarium, stoples, atau vas silinder yang terbuat dari kaca karena itu membuat tanaman terlihat lebih jelas.
Setelah media dan wadah, berikutnya adalah jenis tanamannya. Ada banyak pilihan tanaman yang bisa kita ambil untuk pembuatan proyek taman air sederhana ini. Beberapa sudah sempat kami bahas di artikel tanaman hias sebelum ini, misalnya sirih gading, pegagan, dan monstera. Ketiga tanaman tersebut, selain dapat ditanam biasa dengan tanah, juga dapat digunakan untuk membuat taman air di dalam rumah. Tanaman lain yang kami rekomendasikan adalah:
Anubias (Anubias nana)
Tanaman berdaun tebal dengan bagian ujung meruncing ini bisa hidup dengan baik walau terendam seluruhnya di dalam air. Iya, ia memang termasuk salah satu jenis tanaman yang banyak digunakan dalam teknik aquascape. Namun, berbeda dengan tanaman lain yang sebagian besar bergantung pada CO2 untuk bertahan hidup, anubias tidak. Oleh karena itu, ia bisa menjadi pilihan dalam proyek taman air kita.
Anubias berkembang biak dengan cara menghasilkan rimpang. Jadi, kalau ingin wadah tempat kita meletakkannya selalu terlihat rapi, awasi perkembangannya dengan memotong atau merapikan bagian daun yang muncul di dekat akar saat mulai terlihat rimbun. Kamu bisa menempatkannya sendirian di wadah transparan atau bersama dengan tanaman lain untuk menciptakan dinamika yang menarik.
Lotus (Nymphaea stellata)
Tanaman ini memiliki akar yang menancap di dalam air. Biasanya akar bertahan di air dengan bantuan lumpur, tetapi untuk taman air di dalam ruang, kita juga bisa memanfaatkan bantuan batu-batu kecil untuk menopang akar lotus. Batangnya memiliki figur yang jenjang, sehingga cantik untuk ditempatkan di wadah transparan yang tinggi. Bunga lotus biasanya mekar pada pagi hari.
Apu-apu (Pistia stratiotes)
Jenis tanaman yang satu ini bisa dibilang favorit karena mudah ditempatkan di mana saja, dan cukup “bandel”. Bentuknya cantik dengan daun berkelopak seperti bunga dan akar berserabut. Silakan tempatkan apu-apu di berbagai mangkuk dengan ukuran berbeda untuk mendapatkan kesan yang unik yang dinamis.
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes).
Tumbuhan ini hidup secara mengapung dan merumpun dengan tinggi sekitar 4-8 cm. Bentuk daunnya tebal berwarna hijau dan biasanya tersusun berjejal di atas akar. Saat berbunga, eceng gondok menghasilkan bunga berwarna ungu yang manis. Coba tempatkan dalam vas kaca besar, lalu masukkan ikan kecil di bawahnya.
Lotus, Apu-apu, dan Eceng Gondok umumnya mudah ditemukan di tukang tanaman biasa. Sementara untuk tanaman Anubias Nana bisa ditemukan di toko yang menjual perlengkapan akuarium atau aquascape. Apa pun jenis tanaman yang kamu pilih, perlu diingat bahwa tanaman tetap memerlukan asupan sinar matahari setiap hari, ya. Kalau tak sempat membawanya keluar, cobalah tempatkan tanaman di tepi jendela yang dapat meneruskan sinar matahari ke dalam pada pagi atau sore hari.
Tebarkan batu, kerikil, atau pasir yang akan digunakan di awal sebelum kamu mulai menuangkan air ke dalam wadah. Biarkan air dalam wadah terekspos udara selama satu hari sebelum kita mulai menempatkan tanaman di dalamnya. Setelah satu hari, barulah tempatkan tanaman pilihanmu.
Setelah beberapa waktu, mulailah memberi tanaman itu pupuk atau nutrisi berupa tablet yang memang khusus dibuat untuk taman air. Tablet bisa kamu cari di tukang tanaman atau secara online di berbagai toko perlengkapan tanaman. Soal kebersihan, cucilah wadah dan batu yang kamu gunakan secara berkala. Tapi, jangan menggunakan sabun untuk membersihkan kaca atau malah deterjen karena itu akan membuat tanaman sulit bernapas di bawah air.
Kamu bisa melihat referensi cara pembuatan taman air sederhana di artikel ini, ini, dan ini. Yuk, mulai bikin. Nanti kalau berhasil kasih lihat kami taman air yang kamu bikin, ya!
Sumber foto:
Feature image dari themerrythought.com
Foto lotus dan eceng gondok dari marthastewart.com
Foto tanaman dalam tabung kaca besar dari thejoyofplants.co.uk
Foto wadah tanam bentuk wajik dari ebay.com
Erny Kurnia
15 August
cakep banget!
Lusiana
15 February
Keren…..