
Selamat tahun baru 2017!
Liburan tahun baru kemarin, saya dan Miranti sama-sama menghabiskan waktu kami di rumah saja. Selain pada dasarnya kami juga bukan tipe yang suka datang ke acara yang hingar-bingar, rasanya tahun baru di rumah bersama keluarga juga terasa hangat. Ya, bisa jadi ini karena usia juga ya yang sudah 30-an. Haha. Nah, hari-hari menjelang berakhirnya 2016, ada banyak sekali momen yang entah kenapa membuat saya banyak berpikir.
Apa sih yang biasanya dilakukan orang menjelang tutup tahun? Review, kontemplasi, evaluasi? Merunut segala kejadian yang hadir sejak awal hingga hari terakhir tahun itu. Dalam seminggu terakhir 2016 begitu banyak review teman-teman tentang tahun 2016 buat mereka. Sebagian besar mengakui kalau 2016 adalah tahun yang berat, tahun yang melelahkan lahir dan batin. Tapi tentu saja ada yang bersyukur dengan segala rejeki dan kemudahan yang mereka dapat sepanjang 2016.
Tahun 2016 juga tahun yang buat saya cukup mengagetkan. Untuk Living Loving, ini tahun yang cukup menantang. Ada begitu banyak kesempatan, namun tentunya kami berdua yang seringkali masih tergagap-gagap ini berusaha untuk beradaptasi sambil terus berlari. Jika mau dievaluasi, ada beberapa rencana yang tak terwujud. Tapi di sisi lain, kami juga mendapat teman-teman baru yang membuka perspektif kami.
Saat melihat orang-orang sekitar me-review 2016 dari sudut pandang masing-masing. Saya sempat ingin melakukannya. Tapi entah kenapa yah semakin hari saya merasa saya nggak mungkin mengevaluasi sesuatu dengan batasan jangka waktu, meski memang itu adalah cara yang paling efektif untuk mengetahui apakah kita semakin berkembang atau sebaliknya.
Tahun 2017 ini akan menjadi tahun keempat kami menjalankan Living Loving. Buat kami, hampir menginjak empat tahun itu terasa pendek karena wow…ada begitu banyak hal yang belum sempat kami pelajari dan lakukan. Tapi di sisi lain, kami juga lebih terang melihat tahun ini. Kami sudah mengalami rasanya jungkir balik berusaha menjalankan apa yang sudah kami tetapkan di rencana. Tapi kami juga nggak jarang menghadapi kenyataan kalau ya memang nggak semuanya bisa dilakukan. Seringkali kami harus menyadari kalau rencana dan realitas memang berjalan seiring dan kami harus pintar-pintar memilih prioritas. Jadi semakin hari kami pun lebih santai dan lebih menjalankan prinsip “jalani saja”. Jalani saja ini bukan berarti jadi nggak serius, tapi lebih memilih buat mengalir. Tanpa memaksakan perubahan signifikan seperti yang biasa hadir di resolusi awal tahun.
Bagaimana kamu melihat tahun 2017 ini? Apapun yang kamu rencanakan di tahun ini, semoga bisa dimudahkan, ya. Dan kalaupun perjalanan kita tahun ini tidak sesuai rencana, dan itu sangat mungkin terjadi, semoga kita semua nggak kehilangan semangat dan justru semakin banyak mendapat ilmu untuk bekal tahun-tahun berikutnya. Amin.
Selamat menjalani 2017.
Comments
Novita Rosyida Hilmi
hahha, ternyata type easy going dan let it flow juga yak. yang jelas sih aklau bagi saya, semakin lebih baik ke depannya, lebih produktif jelas.. hihihi. Gak santai banget dan gak ngoyo banget. Cheers for us, hello 2017 :)
nia nastiti
Saya kurang suka juga dengan resolusi yang ambisius dan setuju tentang ngga bisa mengukur perkembangan kita dengan parameter waktu saja. Hehe. Dari tahun kemarin saya memilih “jalani saja” kesempatan yang ada. Santai tapi serius juga ;)