Ketertarikan Sekar Puti pada keramik sudah ia rasakan sejak kuliah. Berawal dari bikin karya-karya dekoratif yang bersifat estetik, lama-kelamaan Puti juga memikirkan fungsionalitas produknya. Setelah menjadi ibu, Puti yang tadinya membuat keramik hanya sebagai hobi kemudian mulai serius berkreasi membuat produk home-ware di bawah label Deraumade. Salah satu karyanya, ‘Tearz’ wall hanging, terpasang manis di teras rumah Nike. Setiap karyanya tak pernah serupa, membuat kami makin penasaran seperti apa tempat ia mencurahkan kreativitasnya…

Konsep utama dari brand yang bernama Deraumade ini, kebanyakan menggambarkan perasaan wanita atau adaptasi dari karakter perempuan dalam buku-buku cerita. Penerimaan diri menjadi isu yang penting untuk Puti. Ia menyampaikan pesan-pesan tersebut melalui ilustrasinya. Kombinasi ilustrasi pada permukaan keramik menjadikan produknya bercerita. Semuanya dikerjakan sendiri sehingga kuantitas produk-produknya terbatas dan unik karena tidak ada dua produk yang identik.

Deskripsikan dirimu dalam 3 kata….
Spontaneous, optimistic, nihilism.

Apa warna yang merepresentasikan diri kamu?
Merah marun.

Bisa jelaskan secara singkat tentang apa yang kamu kerjakan dan konsep dibalik karya-karyamu?
Saya membuat karya dan benda fungsional dari keramik yang bersifat one of a kind atau terbatas. Inspirasinya datang dari keseharian dan terutama keperempuanan. Belakangan ini saya banyak mendapatkan ide tentang penerimaan diri, dan tema itulah yang kemudian sedang saya geluti dalam karya saya.

Sejak kapan kamu mulai tertarik dengan desain keramik dan home-ware, dan bagaimana akhirnya menjadikannya sebuah bisnis seperti sekarang?
Saya tertarik dengan keramik sejak saya memilih studio seni keramik sebagai minat utama saya sewaktu kuliah. Ketika lulus, saya masih berkeramik dalam cakupan kekaryaan. Setelah memiliki anak, membuat home-ware terasa lebih masuk akal daripada berkarya karena tidak menyita banyak perhatian dan waktu. Akhirnya saya mencoba tekuni lagi, seperti memperbesar kemungkinan desain bentuk dan visual, sehingga akhirnya permintaan selalu ada.

Di mana letak studio kamu ini?
Studio saya masih tergabung dengan rumah tinggal dan studio suami saya. Saya menggunakan garasi sebagai studio saya, dan suami saya menggunakan ruang tamu. Sisanya adalah rumah kami.

Boleh ceritakan tentang pembagian zona-zona ruang di dalam studio kamu?
Studio keramik saya adalah studio kotor. Semua barang biscuit (keramik setengah matang), pewarna keramik, dan mineral pembuat keramik berada di rak dan meja. Studio keramik saya terbagi menjadi beberapa zona dasar keramik dalam satu ruangan kecil. Zona yang mencolok dari studio saya adalah zona bakar dengan tungku yang mendominasi ruangan, zona gips untuk mempersiapkan tanah liat, dan zona untuk membentuk dan mewarnai.

Di luar ruangan studio saya, saya juga memiliki rak dan etalase untuk memajang keramik-keramik dan karya yang available. Area ini jadi seperti show room mini dan juga stock room produk-produk Deraumade.

Untukmu, apa hal yang penting di dalam sebuah ruang kerja agar bisa bekerja lebih efektif?
Menaruh barang pada tempatnya. Hal ini mempersingkat waktu dan ruangan terasa lebih rapi.

Apakah yang paling kamu sukai dari studio ini?
Studio saya kecil jadi rasanya lebih intim. Bergabungnya studio saya dengan rumah juga menjadikannya nilai plus mengingat durasi membakar keramik bisa mencapai 10-12 jam sekali bakar tinggi. Saya masih bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan bermain dengan anak-anak saya sambil membakar keramik.

Secara personal, studio saya tempat saya berkatarsis. Saya pernah punya pengandaian jika saya masuk ke studio saya dengan kepala pusing dan mood yang jelek, setelah mengerjakan proses keramik, saya keluar dari studio saya sebagai diri saya yang lebih baik.

Bagaimanakah kegiatan sehari-harimu di ruang kerja ini?
Jadwal saya di studio hanya sekitar satu hingga empat jam maksimal per hari. Sisanya saya usahakan untuk berkarya di luar studio. Semua yang saya kerjakan di studio saya cicil pekerjaannya, sejalan dengan tiap tahapan pada proses pembuatan keramik. Di studio, saya hanya mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan keramik, sehingga waktu di studio menurut saya harusnya lebih pendek.

Apakah kamu punya kebiasaan khusus sebelum mulai bekerja?
Saya mempunyai ritual sebelum ke studio, yaitu membuat catatan apa saja yang harus saya lakukan di studio hari itu atau menggambar sketsa dulu di kertas. Sebelum bekerja di studio, biasanya saya menjemur campuran tanah liat untuk saya gunakan keesokan harinya. Hal ini akhirnya menjadi kebiasaan saya juga karena saya memiliki tempat yang terbatas untuk menyimpan stok tanah.

Dalam bekerja, apakah kamu termasuk tipe yang senang menata barang-barang dengan rapi atau justru baru bisa bekerja ketika barang-barang diletakkan seadanya?
Saya suka yang diletakkan seadanya. Tempat yang terlalu rapi kadang membuat saya segan untuk memulai aktivitas atau bekerja.

Adakah ruang kerja seorang seniman atau keramikus yang kamu sukai desainnya?
Saya selalu suka rumah dan studio Georgia O’keefee di tengah gurun. Desainnya primal dan kesannya spacious. Saya juga suka studio nya Antony Micallef, intim sekali dan sangat mencerminkan karyanya.

Kalau diberikan kesempatan untuk berkolaborasi, siapa yang akan kamu pilih?
Jika diberi kesempatan berkolaborasi mungkin saya ingin kolaborasi dengan Louis Bourgeois, Tracey Emin, atau Nikki de Saint-phalle. Saya berharap jika saya bisa datang ke studio mereka.

Apa rencana kamu kedepannya untuk studio dan bisnis kamu ini?
Webstore sedang dalam proses, dan kegiatan offline market semoga akan lebih rajin. Tahun depan saya ingin memperluas studio saya, sehingga proses produksi juga bisa makin leluasa. Semoga tercapai…

Terima kasih Puti sudah meluangkan waktunya untuk kami dan kami jadi bisa melihat studio dimana karya-karya Deraumade tercipta. Semoga bisa makin menginspirasi banyak wanita lewat produk-produknya!

 

*semua foto milik Sekar Puti

Ibu satu anak yang suka mempercantik rumah. Sebelumnya bekerja sebagai desainer interior di IKEA. Sangat suka menulis dan menonton film yang realistis, dan penggemar berat karya-karya Woody Allen. Kamu bisa menyapa April lewat editorial (at) livingloving (dot) net

Comment

  • Marsa

    Mbak Sekar ada rencana bikin workshop keramik nggak ya? Saya tertarik banget untuk memahami lebih banyak mengenai pembuatan keramik karena selama kuliah dulu cuma dapet mata kuliah keramik sebentar dan ga ada keramik yang berhasil jadi dong, retak semua :’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d