Bangunan dan interior bergaya Midcentury dan Scandinavian dalam beberapa tahun terakhir ini sering dibicarakan orang. Café dan rumah pun banyak yang mengaplikasikan desain ini. Buat yang hobi main Pinterest dan suka interior bergaya simpel, pasti sudah tahu betapa “nggak abis-abis”-nya inspirasi midcentury dan scandinavian. Tapi sebenarnya apa sih bedanya kedua gaya ini?
Tim arsitek dan desainer dari Atypes akan menjelaskan lebih lanjut mengenai dua gaya ini.
Midcentury Design
Mid-Century Modern adalah sebuah style arsitektur, interior, produk dan desain grafis yang umumnya menggambarkan perkembangan desain modern pada pertengahan abad ke-20 sekitar 1933 sampai 1965. Style ini menjadi penanda era desain di pertengahan tahun 1950. Banyak yang menganggap penggerak utama dari style ini dikembangkan oleh arsitek Frank Lloyd Wright dengan bentukan arsitektur organik yang dikombinasikan dengan seni dan kerajinan.
Pergerakan Mid-Century modern juga tersebar di Amerika. Tapi bentukan desain Mid-Century Amerika lebih organik dan informal. Nah, di waktu yang bersamaan arsitek Brazil dan Scandinavian juga sangat berpengaruh. Biasanya, karakteristik mereka itu clean dan ruangan yang terintegrasi langsung dengan alam.
Desain Mid-Century sangat menekankan pada desain arsitektur dan ruang dengan bukaan jendela yang besar. Ruangannya juga dibuat terbuka.
Nah, ada banyak cara mengaplikasikan interior bergaya Mid-Century, antara lain:
- Jika gaya minimalis modern lebih banyak menggunakan jenis kayu palsu seperti plywood, Gaya Mid-Century lebih mengutamakan penggunaan kayu asli. Kayu asli akan membuat tampilan yang berbeda dan membuatnya menjadi lebih mencolok di dalam ruangan.
- Anda bisa menambahkan elemen batu alam pada salah satu dinding di ruang tersebut. Anda juga dapat menambahkan cermin besar untuk mendapatkan kesan ilusi ruangan yang lebih luas pada area yang terbatas.
- Gaya Mid-Century ini juga dapat diterapkan untuk mix and match berbagai hiasan di dalam rumah. Untuk itu, Anda dituntut lebih kreatif dalam memadupadankan berbagai furnitur unik agar terlihat lebih nyentrik dan menarik. Misalnya ruangan yang kecil sebaiknya tidak menggunakan lebih dari dua atau 3 style furnitur atau dekorasi yang berbeda, begitu juga dengan materialnya. Cukup dua atau tiga material yang berbeda, misalnya kayu (natural) dengan logam/plastik (industrial). Nah, kalau ingin memasukkan dekorasi yang memiliki motif. Sebaiknya pilih satu motif utama. Pemilihan warna juga sebaiknya nggak lebih dari tiga, dan tetap pilih salah satunya saja menjadi warna utama.
- Kayu mahoni, oak, dan cemara biasanya masuk dalam daftar bahan yang biasa digunakan di interior mid-century.
- Furnitur dibuat lebih rendah, pendek, kaki-kaki yang cenderung kecil, dengan hiasan dan ornamen yang minimal juga jadi salah satu ciri yang memperkuat gaya mid-century.
Scandinavian Design
Kalau style Scandinavian Design muncul pertama kalinya pada tahun 1950, terutama di negara-negara bagian Skandinavia (Eropa Utara) seperti Denmark, Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Pergerakan desain ini ditandai dengan karakteristik desain yang sederhana dan mengedepankan fungsi. Gagasan awalnya adalah bagaimana caranya benda sehari-hari yang indah dan fungsional tidak hanya harus terjangkau untuk orang kaya, tetapi semua lapisan.
Masyarakat kerajinan Swedia punya konsep “beautifying everyday objects in a simple modern way for a substantial market”. Itu kenapa desain-desain dari Swedia biasanya nggak menampilkan elemen yang berlebihan. Banyak produk dari Swedia juga menggunakan bahan alam tanpa pemrosesan yang terlalu banyak. Jadi ya dibiarkan setengah jadi atau “seadanya”. Ini karena keinginan masyarakatnya untuk selalu selaras dengan alam.
Selain itu, desain yang cenderung minimalis juga disebabkan juga karena faktor kondisi kehidupan di sana. Masyarakat Swedia, terutama di bagian utara, hidup di iklim yang nggak begitu bersahabat, Itu kenapa mereka harus memanfaatkan bahan, materi dan desain dimaksimalkan ke nilai fungsional dan praktikal.
Beberapa brand internasional asal negara Scandinavia yang bermain di bidang home and decor, antara lain Design House Stockholm (Swedia), Iitala (Finlandia), Ikea (Swedia), Marimekko (Finlandia) dan Stokke AS (Norwegia)
Jadi, gaya apa yang menjadi pilihanmu? Atau justru suka menggabungkan keduanya? Memang, sebenarnya nggak begitu sulit kok mengkombinasi dua gaya ini. Karena keduanya sama-sama simpel. Jangan lupa untuk tetap memasukkan unsur personal ke dalam ruangan ya, seperti buku-buku favorit atau koleksi souvenir yang dikumpulkan saat jalan-jalan.
Ingin tahu lebih banyak tentang gaya Mid-century dan Scandinavian serta info mengenai arsitektur dan desain? Langsung cek artikel di situs Atypes, ya.
Sumber: wikipedia, ranselkecil dan architectaria
Foto: plastolux.com, fastcompany.net, freshome.com dan home-designing.com
Leave a Reply