
Dalam beberapa bulan terakhir, salah satu aktivitas kami adalah membantu teman kami, Kitty Manu, menyiapkan sebuah toko bunga sekaligus ruang berkreasi bernama Lots of Flowers di Cipete, Jakarta Selatan. Sementara menunggu bagian furnitur selesai, kami yang sebenarnya lebih konsentrasi memikirkan dekorasi rasanya udah pengen melakukan sesuatu banget mengingat secara arsitektur tuh tempat ini sudah bagus sekali.
Akhirnya kami memutuskan untuk mengecat salah satu sisi dindingnya. Padahal sebelumnya kami belum pernah ngecat dinding sama sekali. Apa aja yang harus disiapkan dan gimana hasilnya? Klik ‘read more’ di bawah!
Sebelum mengecat, kami dan Kitty diskusi dulu nih kira-kira mau seperti apa sih gayanya dan warnanya apa saja. Kebetulan waktu itu kami sudah naksir banget dengan beberapa color-blocked wall yang ada di Pinterest. Cuma belum tau mau diaplikasikan di mana. Jadi, pas ada ide ngecat sendiri ya langsung deh dikeluarin referensinya. Kitty juga semangat banget langsung pengen ke toko cat secepatnya. Haha.
Oya, kenapa nggak minta tukang aja? Soalnya kami pengennya kan beberapa warna dalam satu bidang, jadi agak ribet buat jelasinnya ke tukang. Selain itu, emang pengen aja ngecat sendiri. Apalagi pernah denger teman kami blogger cantik, Fifi Alvianto, yang mengecat interior rumahnya sendiri. Nah, kalo Fifi yang juga ngurus dua anak selain megang blog bisa meluangkan waktu buat ngecat rumahnya, kami pikir kami juga pasti bisa. Mana cuma sebidang kecil pula!
Saya dan Kitty ke Mitra 10 deh buat belanja cat. Waktu itu kami memilih empat warna, pink, abu-abu, mint dan kuning. Pertama, pilih di katalog dulu. Nggak lama kok milihnya, cuma sekitar 15-20 menit karena dari awal udah jelas mau warna apa aja. Masing-masing warna kami pesan satu kaleng yang paling kecil.
Besoknya dengan berbekal empat kaleng cat, lakban kertas, paint rollers, kuas kecil dan wadah cat (plus kenekatan), kami pun mulai mengecat. Dimulai dengan menentukan bidang yang akan dicat dan membuat batas antar bidang dengan lakban. Setelah itu alasi bagian lantai dengan kardus bekas atau terpal. Tutup bagian tepi daun pintu atau jendela dengan lakban kertas agar tidak terkena cipratan, lalu mulai deh mengecat.
Teorinya sih, mulai mengecat dari bagian dinding paling atas, baru ke bagian bawah. Tapi kami malah ngecat bagian-bagian random dengan warna yang sama. O iya, sebelum ngecat, aduk dulu catnya biar tercampur rata. Kami ngecat bagian tengah dengan paint roller, lalu mengecat bagian sudut atau tepian dengan kuas kecil. kalau lapisan pertama sudah kering, baru ditambah selapis cat lagi di atasnya.
Apa yang paling susah? Jawabannya adalah: membuka tutup kaleng cat! Ya, ternyata membuka kaleng cat itu nggak semudah itu. Pakai cutter gagal, pake obeng kecil gagal. Kami pun sampai googling dan nonton di YouTube dan mencari cara membuka kaleng cat Dulux. Jadi, jangan lupa siapkan dua obeng besar ya supaya urusan membuka cat ini nggak membuang waktumu.
Saya sendiri terpaksa nggak bisa mengikuti acara mengecat ini sampai selesai karena ada urusan lain. Tapi Mamir dan Kitty semangat banget menyelesaikan dinding ini hingga jam 10 malam. Sayangnya, dasar suka lupa foto diri jadi cuma ini foto Mamir di depan si dinding sebelum akhirnya dipasang rak.
Oya, saat ini Lots Of Flowers-nya juga sudah mulai diisi. Pe-er kami tentu masih banyak, tapi kira-kira seperti ini tempatnya.
Minggu depan, Martha Puri dari Idekuhandmade dan kami akan mengadakan acara kecil di sini. Tunggu ceritanya, ya. ;)
Comments
Tiananda
Cantik banget dindingnya! Suka juga dengan tanaman di halaman belakangnya, seger deh lihatnya :D
nadya iva
Hi nike and mamir, sharing ah gw juga kalo ngecat rumah ga pake tukang..dikerjain sendiri bareng suami. Dan setelah selesai rasanya bangga sama diri sendiri! Hahaha