
Selama ini salah satu kebiasaan yang sering saya lakukan sehari-hari adalah: browsing Instagram atau Google Image, lalu screenshot layar ponsel biar gambarnya bisa cepat dishare ke teman. Paling sering kalau lagi perlu diskusi soal ide konten di grup Whatsapp Living Loving atau cari inspirasi untuk mood board. Tapi hasilnya, album di ponsel jadi cepet penuh sama gambar hasil screenshot, deh. Belum lagi ditambah sama screenshot nggak penting macam meme kocak atau foto artis ganteng (lhooo ;p). Nah salah satu cara biar ide-ide yang udah terkumpul itu nggak menuh-menuhin memori ponsel adalah dengan memanfaatkan aplikasi digital seperti Pinterest, Google Keep, atau Google Drive.
Pinterest sendiri sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, penggunanya pun sudah banyak. Tapi ternyata masih banyak juga yang belum terbiasa menggunakannya. Padahal menurut kami, Pinterest ini memudahkan banget untuk mengumpulkan ide karena kita bisa menyusunnya ke dalam beberapa folder terpisah. And it’s visually pleasing, too!
Kalau di Pinterest Living Loving, biasanya untuk ide home decor kami jabarkan per ruangan untuk tiap folder. Atau bisa juga bikin yang spesifik misalnya folder khusus centerpieces. Nike juga memakai Pinterest untuk menyimpan inspirasi weaving yang ia temukan.
Selain Pinterest, saya juga sering pakai Google Keep. Biasanya untuk mencatat question list, to do list, atau random ideas yang sering muncul kalau lagi di jalan.List ini juga bisa dishare dengan pengguna Google Keep lain. Bisa juga memasukkan foto, gambar hasil screenshot, ide menarik dari majalah, atau rekaman audio.
Kalau punya catatan tangan hasil meeting, Google Keep juga bisa mengubah tulisan kita dalam foto menjadi edittable text dengan fitur “grab image text”. Ya tapi hasilnya tergantung kerapian tulisan tangan kita sih. Contohnya saya menulis “Toko Tania” tapi karena tulisannya kurang jelas berubah jadi “Toko Tama”, hehe.. Apps lain yang mirip dengan Google Keep adalah Evernote.
Lalu kalau untuk hasil screenshot dari ponsel, biasanya saya mensortir yang memang perlu disimpan lalu diupload ke Google Drive. Jadi bisa diakses dari mana saja.
Bagi yang suka mengumpulkan ide dalam bentuk fisik, mungkin bisa memanfaatkan binder atau jurnal lalu mengemas ide tersebut dalam bentuk scrapbook. Kami juga sempat membahas kebiasaan membawa buku catatan di tas untuk “menangkap ide“. Karena menurut kami, tetap ada waktunya kami perlu mencatat secara manual.
Tapi aplikasi digital seperti Pinterest dan Google Keep ini menurut kami sangat membantu sekali untuk menyusun ide-ide tersebut menjadi lebih rapi dan juga lebih shareable. Kalau kamu sendiri gimana, lebih suka cara manual, digital, atau kombinasi keduanya?
Comments
Endeaspace
Google Keep ini kaya Evernote ya? Aku saat ini masih screenshot, Pinterest (esp buat wishlist hehe), Google Drive dan Dropbox aja sih. Evernote ada tapi jarang-jarang pakenya.
kantong ungu
berhubung hp lagi rusak dan jadi nggak bisa screenshot, sekarang ngandelin pinterest sama fitur bookmark nya instagram banget. tapi tetep sih tulis manual sama notes hp juga dipake karena kadang ada waktu waktu dimana akses internet itu super sulit.
yudhi puspa tia
Biarpun suka take note dan pinterest-an, buat aku skrinsyut nomer satu krn praktis banget hihihi btw Mamiirr, tulis tentang review aplikasi pencatat keuangan dong, pasti sama menariknya sama post iniiii
nianastiti
kombinasi screenshot, notes hp dan notes fisik :D