
Kalau liburan ke Seoul, tempat apa sih yang ingin kamu lihat? Sebagian mungkin memilih tempat tujuan wisata bersejarah. Atau mungkin ada yang ingin napaktilas ke tempat yang pernah jadi lokasi syuting Kdrama? Atau mengunjungi gedung entertainment agency siapa tau bisa ketemu artis Kpop? Nah, kali ini teman kami, Dian, mengisi kunjungan keduanya ke Korea Selatan dengan menelusuri toko-toko stationery, craft suplies, atau kafe gemas di Seoul.
Waktu umur 20-an, saya termasuk seorang planner yang super duper detail saat mau travelling. Itinerary pun saya susun sedetail mungkin hingga jam demi jamnya (apa ada yang melakukan hal ini juga?) Tapi sekarang di pertengahan 30-an, saya sudah lebih santai. Ada kalanya saya masih sedikit obsesif ketika membuat rencana perjalanan, tetapi ada juga saat-saat dimana saya dapat melakukan perjalanan yang lebih spontan dan mencoba untuk go with the flow (ditambah sekarang sangat mudah menyewa wifi portable yang tentu sangat memudahkan segalanya) Baru-baru ini saya melakukan hal itu. Setelah deciding on the fly bahwa saya ingin melihat musim bunga sakura dan menikmati iklim yang sejuk, saya spontan membeli tiket ke Seoul dan langsung berangkat dua hari kemudian.
Saya menghabiskan total sembilan hari di ibukota Korea Selatan. Menikmati kopi-kopi yang enak, memeriksa toko-toko bunga dan pasar yang menakjubkan, and getting lost in my own thoughts saat berjalan-jalan sambil kedinginan. Seoul memiliki kualitas udara yang relatif buruk (sedikit lebih buruk dari Jakarta) dan kebanyakan hari udaranya berkabut, tetapi cuacanya sejuk dan ada banyak hal menarik yang dapat dilihat dan dilakukan.
Kunjungan pertama saya ke Seoul pada tahun 2012 penuh dengan kunjungan ke lokasi wisata (misal istana, Namsan tower, mall, dll.) Jadi untuk kunjungan kedua kali ini, saya ingin melihat hal-hal yang berbeda. Berikut ini adalah kumpulan tempat favorit saya untuk dikunjungi
1. Express Bus Station Wholesale Flower Market
Terletak di lantai tiga Express Bus Station (subway line 9, exit 1), hanya ada satu kata untuk menggambarkan tempat ini: LUAR BIASA. Tempat ini menjual bunga segar dan kering ke toko bunga dan toko bunga eceran di seluruh Seoul. They have EVERYTHING. Bunga segar, kering, artifisial, keranjang anyam, keramik, pita, kertas kado, botol kaca, minyak aroma untuk diffuser, I repeat, EVERYTHING! Datanglah lebih pagi, karena pasar tutup pada siang hari.
2. Monday Market
Toko bunga yang indah ini terletak di daerah Gangnam. Saya mengunjungi beberapa toko bunga di Seoul dan menemukan bahwa Monday Market ini memiliki style karangan bunga yang paling baik dibandingkan dengan tempat lain.
3. Alpha
Toko empat lantai yang menyediakan alat tulis dan bahan prakarya. Banyak koleksi kertas, pena, alat-alat untuk arsitektur, stiker, you name it. Mereka memiliki dua cabang besar di Myeongdong dan Hongdae. Tapi toko terbesarnya berada di Namdaemun Market.
4. Late evening walk along the Cheonggyecheon Stream
Sungai kecil buatan manusia yang membelah pusat kota ini bersih dan surprisingly poignant pada malam hari. Saya cukup menikmati suasana sewaktu berjalan di sepanjang sisi sungai sebelum matahari terbenam. Cahaya matahari yang keemasan menyelinap di antara pepohonan, cantik sekali! Riak airnya juga begitu indah.
5. Area Garosu-gil di Gangnam
Jika hari cerah, berjalan-jalan sambil people-watching di area ini sangatlah menyenangkan. Seru rasanya melihat anak-anak muda Korea dengan cara berpakaian mereka yang modis. Bias sekalian window shopping (atau ya kalau mau belanja juga boleh..hehe). Beberapa toko yang harus dikunjungi adalah Jaju (versi Korea dari Muji) dan Café Kitsune (yang terlihat di dalam featured image di awal artikel), kafe dengan interior yang bagus dan green tea cake yang rasanya luar biasa!
6. Night out di Hongdae
Area yang selalu rame, tempat Universitas Hongik berada ini rasanya selalu penuh energi. Toko pakaian, toko kosmetik, pertunjukan tari dan nyanyi (hanya di malam hari), makanan lokal… it’s definitely a burst of sensory experience. Jangan lupa mampir ke Slow Design Shop di 65 Eoulmadang Street. Saya sangat suka barang-barang mereka yang terinspirasi oleh gaya Nordic yang dijual di lantai dua.
7. Museum-museum
Salah satu alasan saya suka mengunjungi museum dan galeri adalah untuk menikmati desain dan arsitektur ruangan-ruangan tersebut. Yang jadi favorit saya adalah Museum Seni Modern & Kontemporer (MMCA) dan Leeum Samsung Museum. Selama kunjungan saya, MMCA memiliki pameran seni kontemporer yang menarik (ode to Marcel Duchamp), sementara Museum Leeum memiliki koleksi seni tradisional Korea yang menarik. Saya sangat menikmati arsitektur kedua museum tersebut.
Jika kamu kebetulan mengunjungi Seoul selama musim bunga sakura, kamu harus banget mengunjungi taman-taman yang besar seperti Yeouido Park. Sayangnya pada saat kunjungan saya, bunga-bunga belum mekar. Jadi akhirnya saya bergabung dengan tur kelompok yang berwisata ke Jinhae, sekitar empat jam ke selatan Seoul. Melihat bunga sakura di sana untuk pertama kalinya sungguhlah menakjubkan. Satu-satunya harapan saya adalah agar para turis bisa lebih fokus pada menikmati pemandangan dibandingkan fokus mengambil foto (yang bertentangan, saya tahu, mengingat bahwa saya sendiri turis!)
Selain tempat-tempat menarik, wisata kuliner pun wajib hukumnya jalau sedang travelling. My recommendation? Eat where the locals do.
1. Mugyodong Bugeokukjib
Restoran ini hanya mempunyai satu pilihan menu, jadi ya kamu tahu pasti bakal enak. Mereka berspesialisasi dalam sup ikan pollack kering yang kedengarannya kurang menggugah selera, tapi percaya deh, it tastes GOOD. Comfort meals in the best ways. Ditambah lagi, pelayanannya sangat efisien dan ramah.
2. Coffee Libre
Kopinya enak, latte terbaik yang saya minum selama di Seoul. Rotinya juga enak banget. Saya datang ke cabangnya di Times Square, Seoul. Saya suka desain interiornya yang bergaya industrial dan memiliki konsep open-kitchen. Kafe ini berdekatan dengan Maybell Bakery sehingga kamu bisa mencicipi dua tempat kuliner sekaligus (Fig Rye Bread mereka wajib dicoba!)
3. Plant Café
Restoran vegan ini menyajikan makanan dan minuman yang sangat lezat. Karena terletak di Itaewon, yaitu tempat banyak orang asing nongkrong, kamu tidak akan melihat banyak penduduk lokal di sini. Harganya sih nggak murah, tapi porsi dan rasanya sangat worth it.
4. Cook and Book
Sebuah resto vegan mungil yang dekat dari daerah Hongdae, dimana saya menikmati brunch di hari Minggu yang tenang dan nyaman. Saya menyukai segala sesuatu tentang tempat ini. Mereka juga menyajikan kue yang terlihat enak tetapi sayangnya saya tidak sempat mencicipinya.
5. Fritz Coffee
Favorit orang-orang lokal, Fritz biasanya sangat ramai setiap jam makan siang. Mereka memiliki kopi yang strong dan roti yang luar biasa (terutama roti zaitun mereka).
Last but not least, cobalah hidangan lokal dari street vendors! Tteobokki (kue beras) pedas dan baso ikan odeng cukup membuat ketagihan. Camilan ini sangat nikmat kalau dikonsumsi dalam cuaca dingin, harganya pun murah. Tetapi, sedikit info, sebagian besar jajanan ini mengandung MSG. Tenggorokan saya cukup menderita sih setelah makan itu!
Sedikit tips kalau kamu tertarik mengunjungi tempat-tempat menarik di Seoul yang saya sebutkan tadi:
1. Untuk navigasi, unduh Naver Map dan / atau Kakao Map
Dua aplikasi ini adalah penyelamat hidup saya karena Google Maps TIDAK berfungsi di Korea Selatan. Meskipun Kakao Map sangat akurat, tapi kadang aplikasi ini tidak mengenali nama tempat jika ditulis dalam bahasa Inggris. Juga, nama halte kereta bawah tanah dan halte bus ditulis dalam tulisan Hangul (alfabet Korea) sehingga agak sulit untuk dimengerti.
Naver Map, meskipun tidak seakurat Peta Kakao (menurut saya), dapat mengenali hampir semua situs / toko dalam bahasa Inggris, dan semua instruksi menggunakan bahasa Inggris. Saya menggunakan Naver Map sebagian besar waktu dan dilengkapi dengan Kakao Map jika diperlukan.
2. Untuk layanan taksi, unduh Kakao Taxi
Kakao Taxi ini mirip dengan Go-Car tetapi hanya terdiri dari perusahaan taksi lokal yang terdaftar (FYI, Uber dilarang). Poin penjemputan dan drop offs sangat spesifik, jadi kamu nggak perlu berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Korea untuk menjelaskan tujuan kamu kepada driver (perlu dicatat, sebagian besar pengemudi tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik).
3. In terms of Korean money, sangat mudah untuk menarik uang tunai dari mesin ATM
Hal pertama yang saya lakukan saat menginjakkan kaki di Bandara Incheon adalah menarik Won Korea dari mesin ATM terdekat dan mampir ke minimarket untuk membeli kartu T-money (semacam kartu pra-bayar yang digunakan untuk semua kereta bawah tanah, bus, bahkan taksi) Transaksi dengan T-money sangat menghemat waktu ketika menggunakan transportasi umum (tinggal tap in – tap out dan juga sedikit lebih murah dibandingkan dengan membeli tiket sekali jalan.
Perlu dicatat bahwa angkutan umum seperti bus sangat tepat waktu dan brutally efficient. Jalanan di Seoul sangat luas, orang-orang mengemudi sangat cepat, dan supir bis tidak akan menunggu untuk siapa pun. Sebaiknya jangan asik sendiri bermain teleponmu kalau lagi naik bus biar pemberhentianmu tak terlewat. Kalau kamu mau turun, pastikan untuk menekan tombol “stop” karena pengemudi tidak akan membuka pintu keluar (terletak di belakang) secara otomatis di setiap perhentian.
So there you go. Jika kamu berhasil membaca artikel sampai sejauh ini, saya harap kamu menikmati bacaannya dan semoga artikel ini berguna untuk perjalananmu berikutnya ke Seoul. Ke mana pun kamu bepergian, ingatlah untuk menghormati budaya setempat, dan itu termasuk bersikap sopan dan membuang sampah di tempat yang seharusnya. Have a good trip!
*Foto-foto milik Dian Elvira Rosa
ABOUT DIAN
Kecintaan akan travelling menginspirasi Dian Elvira Rosa mendirikan Kemala Home Living, brand home decor berbasis di Jakarta yang memadukan desain elegan dengan produk berkualitas buatan artisan lokal. Dian juga suka membaca buku dan berkreasi dengan bebungaan.
Leave a Reply