
Pas memulai weaving atau menenun 2014 lalu, pengetahuan saya tentang benang tuh nol besar. Apalagi weaving memang kerajinan pertama saya. Nggak pernah tuh sebelumnya yang namanya mencoba merajut, crochet, dan lain sebagainya. Jadi saya berburu benang dengan berbekal rasa penasaran saja. Meski saat itu sulit sekali mencari weaving loom, yang akhirnya membuat saya memutuskan memproduksi sendiri, tapi untungnya pilihan benang masih cukup beragam baik dari segi bahan maupun harga.
Nah, sejak mulai berbagi tips membuat woven wall hanging dua tahun lalu. Sejak itu pula setiap Weaving Session saya pasti ditanya tentang benang apa yang pas buat weaving, di mana membelinya, dan pertanyaan lainnya yang nggak jauh dari urusan perbenangan. Jadi, sekarang saya mau cerita sedikit ya tentang memilih benang weaving berdasarkan pengalaman saya selama ini.
Supaya nggak bingung, saya mau jelaskan dulu kalau apapun bahan dasarnya, benang itu itu punya kategori berdasarkan ketebalannya. Biasanya sih yang sering ditemui itu seperti ini:
- O : lace
- 1 : super fine
- 2 : fine
- 3 : light
- 4 : medium
- 5 : bulky
- 6 : super bulky
- 7 : jumbo
Sementara untuk bahan bisa bermacam-macam, misalnya akrilik, katun, rayon, wol, silk, dan banyak lagi. Banyak benang nggak cuma terdiri dari satu bahan saja, misalnya akrilik campur wol, katun campur rayon, dan lain sebagainya.
Karena rata-rata weaving (dengan frame loom) untuk membuat dekorasi dinding ini warp-nya nggak terlalu rapat, jadi biasanya ukuran benang weft yang dipilih adalah ukuran 2 atau 3 ke atas. Bagaimana memilih ukuran yang tepat? Itu tergantung dengan selera atau hasil yang kita inginkan. Kalau kamu ingin membuat woven wall hanging yang tampak rapi dan nggak ingin ada bagian benang warp yang terlihat, atau kamu ingin membuat bentuk yang detil, maka sebaiknya kamu pilih benang dengan ukuran 2-4. Benang ukuran 0-4 juga cocok untuk membuat fringe atau rumbai-rumbai yang biasanya ada di bagian bawah woven wall hanging karena benang dengan ukuran ini lebih lemas daripada ukuran di atasnya.
Kalau dari segi bahan, karena hasil jadinya nggak kita kenakan jadi pemilihan bahannya cukup bebas. Nggak perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan. Kalau yang paling ekonomis, tentu bahan akrilik. jadi cocok buat yang baru mulai weaving. Benang jenis ini juga lumayan gampang kok dicari, baik di toko online maupun tidak. Biasanya saya suka mampir ke toko Hobby Craft yang ada di Plaza Bintaro karena dekat dengan rumah dan harganya nggak terlalu mahal, per gulungnya nggak sampai Rp25.000. Sayangnya tokonya sudah tutup, jadi saya beralih ke Hobby Craft di Blok M Plaza. Tapi setahu saya toko utamanya ada di Mal Taman Anggrek. Oya, di Blok M Plaza juga ada toko Micky Mocko. Tokonya mungil, tapi koleksi benangnya juga lumayan banget, kok. Sekarang, kalau ke Mal Aeon saya suka mampir ke World of Craft di lantai 2 (di bagian Aeon Department Store juga ada Micky Mocko). Benang-benang yan dijual rata-rata impor jadi harganya juga banyak yang di atas Rp100.000. Jadi saya suka merasa “dirampok” sukarela setiap habis dari sana. Haha.
Kalau kamu sedang di Bandung, mampir deh ke Tobucil. Toko dan komunitas craft milik Mba Tarlen ini suka jadi harta karun tersembunyi soalnya banyak benang dengan harga di bawah Rp20.000. Ada benang yang dicelup tangan juga jadi warnanya nggak biasa dan pasti beda dengan yang lain.
Untuk toko online-nya ada beberapa yang jadi favorit saya, antara lain Maya Crafts dan Bolabola Benang. Untuk belanja benang di online ini cukup tricky karena kita nggak lihat dan pegang langsung. Makanya sering saya, dan partner saya, Icha di made by n (craft kit and supplies brand yang saya jalankan) harus bolak-balik beli benang di berbagai toko online sekadar buat tes apakah enak dipakai atau nggak. Nggak jarang kami dapat benang yang warnanya nggak sesuai harapan. Yah, namanya juga online yah, sis. Entah ukuran yang ternyata kekecilan atau kebesaran, hingga bahan yang ternyata terlalu kaku. Tapi frekuensi suksesnya lebih sering sukses daripada gagalnya, kok.
Kalau baru mencoba weaving, saya sarankan nggak perlu beli benang yang terlalu mahal. Lebih baik cari benang yang harga di bawah Rp50.000 segulung supaya bisa dapat lebih banyak pilihan ukuran, bahan dan warna. Pelan-pelan nanti pasti akan punya jenis benang favorit, dan biasanya kalau sudah kecanduan jadi semakin tahu palet warna dan desain apa yang disukai. Kalau sudah begitu, mulai deh titip benang ke teman atau suami yang pergi ke luar negeri karena di sana variasinya, terutama warna, lebih banyak.
Oya, sebentar lagi made by n juga akan mengeluarkan yarns set. Yarns set ini terdiri dari benang gulung kecil berbagai ukuran dan bahan hasil buruan saya selama ini untuk memudahkan teman-teman mengeksplorasi weaving. Saya memutuskan membuat yarns set karena selama ini selain banyak yang bertanya apakah saya menjual benang atau nggak, juga karena sering punya keinginan tema warna tertentu untuk karya yang dibuat. Tapi sering banget kalau sudah dapat benang yang warna dan bahannya cocok, ternyata harganya super mahal. Meski dapat satu gulung besar, tapi sayang juga kalau harus beli sebanyak itu. Belum lagi kalau ternyata nanti sudah bosan dengan warnanya. Nah, mudah-mudahan yarns set yang kami susun nanti bisa jadi solusi buat teman-teman segera mulai weaving karena nggak perlu menghabiskan waktu hunting sana-sini.
Nina
Horee! Ditunggu yarn set nya kak! :D