
Sore hari duduk di sofa empuk, memandangi pekarangan rumah sambil ngobrol dengan pasangan ditemani teh, kopi hangat, atau mungkin segelas cao susu kurma buatan sendiri? Nikmat sekali rasanya kalau bisa santai sejenak di rumah. Suasana itulah yang ingin kami hadirkan saat me-makeover ruang tamu di rumah Dewisya bulan lalu.
Ruang tamu berukuran 2.5×3.7m berdinding putih ini adalah hal pertama yang menyambut kami ketika masuk ke rumah Dewi. Sebenarnya Dewi sudah sempat mengisi ruang tamu di rumahnya dengan sebuah kursi, bangku panjang, dan beberapa elemen dekorasi. Namun memang masih terlihat sedikit sepi. Kebetulan, Dewi dan pasangannya, Aji, memang belum terlalu lama pindah ke rumah ini. Kesibukan pun membuat mereka belum bisa mengisi rumahnya dengan maksimal. Dewi sendiri inginnya punya ruang tamu yang lebih berwarna, yang lebih mencerminkan karakter penghuninya. Selain itu dia ingin punya ruang tamu yang bisa jadi tempat untuk ngobrol santai bersama pasangan atau teman dan kerabat yang main ke rumah.
Habis ngobrol-ngobrol sama Dewi, akhirnya saya dan Nike diskusi kira-kira warna dan gaya apa yang cocok buat makeover kali ini. Kami berdua inginnya nggak cuma terlihat nyaman dan rapi, tapi juga bisa sesuai sama kepribadian Dewi dan Aji. Sebagai pasangan muda, mereka berdua sama-sama ramah dan rame kalau diajak ngobrol. Dari segi gaya, Dewi juga cukup berani bermain warna. Kalau melihat foto Dewi di akun Instagramnya kalau gaya berpakaian Dewi cukup eksperimental memadumadankan beberapa motif. Dewi sempat bilang inin nuansa hijau di ruang tamu, jadi akhirnya dipilihlah hijau tua untuk dua tiga dinding, dan biru tua untuk satu dinding di balik pintu masuk utama. Gaya Chic Eclectic pun dipilih untuk karena kami rasa sesuai dengan kepribadian Dewi dan Aji.
Setelah menentukan palet warna dan tema, mulai deh kami hunting produk yang sesuai. Untuk mengisi ruang tamu, kami berpikir untuk menempatkan satu sofa, coffee table, dan karpet yang cukup besar. Tujuannya biar bisa memberikan kenyamanan. Karena kalau untuk ngobrol-ngobrol, sebuah sofa tentu lebih nyaman dibanding menggunakan dua buah kursi. Berhubung luas ruangan tak terlalu lebar karena terpotong pintu masuk ke bagian dalam rumah, jadi kami memilih sofa two-seater yang lebih hemat tempat.
Kami memilih furnitur dari Nestudio karena ada satu sofa berwarna pink pastel yang menurut kami cocok untuk project ini. Pink sendiri adalah warna favorit Dewi. Kami juga memilih sebuah coffee table model sederhana, dan karpet lembut bermotif abstrak yang bisa memperkaya warna di ruangan tanpa terlihat berlebihan.
O iya, orang di balik Nestudio ini sebenarnya bukan pemain baru di bidang furnitur. Mereka sudah punya usaha furnitur berskala besar, hanya saja biasanya barang yang diproduksi ditujukan untuk pasar ekspor atau untuk B2B. Baru deh untuk pasar ritel lokal mereka meluncurkan produk di bawah brand Nestudio dengan spesialisasi gaya mid-century style.
Yang bikin senang, di Nestudio sendiri selain memiliki produk furnitur juga menyediakan macam-macam benda aksesori rumah. Mulai dari bantal, vas, pot tanaman, tray, pajangan dinding, dan lain sebagainya. Jadi pas makeover kemarin kami ga usah bolak balik nyari barang untuk mengisi ruangannya. Abis nemu produk yang sesuai, kami rapikan ke dalam mood board agar kelihatan cocok tidaknya ketika dipadukan satu sama lain.
Dua hari berselang, kami pun kembali lagi ke rumah Dewi membawa produk-produk yang sudah dikurasi tadi. Dan….inilah hasil makeovernya!
Bantal-bantal berbeda ukuran dan bahan kami kombinasikan untuk menghias area sofa. Lalu kami mengisi vas motif kayu dari Nestudio dengan bunga lavender kering agar bisa mengisi ruangan dengan aroma harum yang lembut. Macrame yang sudah ada sejak awal sengaja kami pertahankan karena cocok dengan tema ruangan dan memberikan tambahan tekstur pada ruangan. Panel listrik di bagian dinding biru kami sembunyikan dengan canvas wall decor agar tidak terlihat berantakan. Kami juga membeli bingkai kayu sederhana untuk memasang satu set foto keluarga karena ruang tamu sebelum di-makeover tidak memiliki foto sama sekali. Cek info di bawah ini kalau mau tahu produk-produk Nestudio yang kami pakai untuk project makeover ruang tamu Dewi dan Aji!
Daftar produk Nestudio yang digunakan:
- Frankie Forte 2 Seater Sofa Tea Rose – Rp 4,850,000
- Elvin Eastwood Coffee Table – Rp 3,150,000
- Freya Rug – Rp 3,650,000
- Preston Cushion – Rp 235,000
- Pietro Cushion – Rp 335,000
- Pepita Cushion Cover – Rp 315,000
- Howard Cushion – Rp 185,000
- Marisa Throw Blanket – Rp 435,000
- Berton Vase (Large) – Rp 195,000
- Hope Lantern Brass – Rp 295,000
- Lupulus Spray – Rp 135,000
- Lizzie 3D Box Photo Frame – Rp 135,000
- Luisa Photo Frame – Rp 39,000
- Keanu Glass Jar Large & Medium – Rp 85,000 | Rp 82,000
- Nadine Basket – Rp 155,000 (akan segera di restock)
- Shirley Basket with Handle – Rp 275,000 (akan segera di restock)
- Anselm Candle Holder – Rp 295,000 (akan segera di restock)
- Abigail Decorative Bowl – Rp 235,000 (akan segera di restock)
- Dieffenbachia artificial plant – Rp 85,000 (akan segera di restock)
Total biaya yang dikeluarkan untuk room makeover ini: Rp 15,1661,000.
Produk-produk Nestudio dapat dibeli di Nestudio website, Blibli, Shopee, Dekoruma, Tokopedia, dan Persegi.
Buat kami, menata dan mendekor ruangan itu menyenangkan sekali! Beda penghuni, beda pula karakter gaya tataan rumahnya. Itu pula alasan kenapa kami selalu semangat kalau sedang memproduksi konten Living Loving terutama Lovely Nest. Seru melihat cara setiap orang mengubah sebuah hunian jadi sebuah “sarang” yang nyaman. Seperti slogan Nestudio, “a nest is more than just a house“. And we can’t agree more. How about you?
Leave a Reply