Untuk sebuah rumah impian, pasti idealnya itu mulai dari desain bangunan sampai interiornya kita pilih sendiri. Nah, tapi kalau kondisinya sudah bangunan jadi dan kita harus terima dengan kondisi eksistingnya gimana? Itulah yang dialami Nana yang saat ini tinggal di sebuah unit dalam apartemen. Semuanya udah hasil karya in-house designer.
Akhirnya karena hobi pasangan Nana dan suaminya ini memasak, mereka memutuskan untuk merenovasi area dapurnya dengan elemen-elemen interior yang sudah mereka idamkan sejak lama. Renovasi ini memakan waktu sekitar tiga bulan karena sempat berulang kali ganti desain. Nggak hanya itu, tapi juga proses mencari perlengkapan dapur dengan spesifikasi yang sesuai dengan kegiatan memasak mereka dan budget yang dimiliki.
Compact jadi salah satu kunci yang mereka pakai selama proses mendesain dapur ini. Apartemen yang memiliki ruang lebih terbatas dibandingkan landed house menjadi tantangan tersendiri. Minimalist with maximum usability menjadi konsep utamanya. Minimalis disini dalam artian terlihat ringan untuk menciptakan kesan ruang yang lega. Penggunaan yang maksimum disesuaikan dengan frekuensi memasak mereka yang cukup tinggi.
Berangkat dari konsep desain tersebut, ada beberapa hal lain yang jadi pertimbangan pasangan ini. Mereka membayangkan dapur yang perawatannya mudah karena mereka merawat tempat tinggalnya tanpa bantuan PRT. Dari situ, terpilih deh material-material yang digunakan khususnya untuk table top karena area itu yang paling sering digunakan untuk memasak.
Awalnya mereka sempat ragu dengan penggunaan stainless steel untuk material table top. Tapi akhirnya mereka mantap dengan pilihan ini setelah cari-cari info dan melihat banyak referensi pada dapur-dapur yang penggunaannya sering seperti di hotel, restoran atau acara memasak. Nggak banyak juga lho kontraktor yang menyanggupi permintaan ini karena penggunaan material ini nggak umum di dalam hunian tinggal, keseringan hanya untuk dapur-dapur komersil. Nah, di sinilah titik temu antara Nana dan kontraktor yang membantu mewujudkan impian Nana.
Kelebihan dari stainless steel itu materialnya sangat durable atau tahan banting. Selain itu juga perawatannya simpel karena gampang dibersihin. Sangat praktis untuk yang maidless karena tinggal di lap dengan kain basah dan dikeringkan oleh paper towel. Menurut Nana kekurangannya hanya mudah lecet dan bekasnya terlihat, tapi sejauh ini mereka tetap suka karena lecetnya itu malah memberikan karakter tersendiri untuk dapurnya.
Setelah proses mendesain, menurut Nana langkah berikutnya yang cukup menantang itu saat mencari kontraktor. Mereka mencari yang pastinya bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan mereka dan akhirnya merasa sreg dengan Estetik Galeri. Menurut mereka, chemistry diantara klien dan kontraktor itu penting banget. Di saat kontraktor lain banyak ragu akan material-material yang diajukan Nana dalam desainnya, Estetik Galeri malah melihatnya sebagai suatu tantangan karena masih jarang penggunaannya.
Selain itu, yang disukai Nana dari Estetik Galeri adalah mereka nggak hanya meng-iya-kan keinginan Nana tapi juga ngasih solusi based-on apa yang dia lihat dari kebiasaan keluarga ini. Material black-board pada badan kitchen island diperuntukkan sebagai media Nana menulis menu. Nah, kegiatan memasak ini kan salah satu bentuk me time-nya Nana, papan ini juga sangat mendukung karena anaknya bisa menjadikan papannya sebagai media gambar selagi ibunya masak. Win-win solution, kan?
Nggak hanya itu, saat teman-temannya Nana datang yang otomatis jadi butuh space lebih banyak, papan tulis hitam itu memiliki engsel sehingga bersifat collapsible atau bisa dibuka menjadi meja tambahan. Fitur menarik lainnya itu penggunaan pegboard untuk menggantungkan peralatan masaknya. Semuanya ide dari kontraktornya untuk memudahkan Nana menjangkau peralatan yang dibutuhkan saat memasak.
Dari pekerjaan Nana dulu sebagai kitchen hand, Nana belajar kalau kegiatan dapur akan lebih efektif dan efisien kalau pembagian areanya lebih jelas. Dapur barunya ini terbagi dua menjadi area preparation dan area working. Pembagian ini juga membantu menyesuaikan tools maupun perlengkapan apa saja yang dibutuhkan pada masing-masing area.
Pada area preparation dilengkapi dengan fitur yang menjadi favoritnya Nana yaitu rak penyimpanan terbuka. Rak terbuat dari kayu dan dikombinasikan dengan tiang besi yang juga berfungsi sebagai perkuatan rak. Dapur ini bisa dibilang bergaya industrial karena penggunaan material yang dominan adalah kayu dan besi.
Apa yang Nana suka dari fitur ini semua barang yang tersimpan jadi gampang terlihat. Mereka ngerasa kapok dengan sistem dapur sebelumnya yang laci-lacinya tertutup dan bikin susah untuk mencari barang. Sisi positif lainnya, mereka jadi nggak menimbun barang karena sistem ini mengharuskan mereka untuk lebih selektif dalam memilih seberapa banyak barang yang disimpan.
Dengan sistem penyimpanan yang terbuka juga jadi lebih peka dalam memilih wadah penyimpanan makanan atau bumbu. Nggak hanya dari bentuk, tapi juga kualitas kedapnya karena lebih terekspos ke udara luar.
Dinding keramik dan kabinet pada dapur Nana menciptakan kesan yang clean-cut dan juga ringan karena warnanya yang terang. Dengan ukuran dapur yang kecil pun jadi terasa luas karena penggunaan material dan warna yang sesuai.
Ternyata merenovasi sebuah dapur saja pertimbangannya banyak dan nggak sesimpel scroll bawah saat lihat-lihat Pinterest. Semoga renovasi kamu berikutnya bisa direncanakan secara matang supaya hasilnya pun sesuai ekspektasi. Enjoy redecorating!
*semua foto merupakan milik Nana
Jane Reggievia
20 September
Seneng banget dapurnya Mba Nana diulas di sini, thank you Living Loving team! Aku juga sebenarnya baru follow Instagram Mba Nana gara-gara LLN, soalnya seru liat feed-nya yang suka share kesibukan di dapur. Definitely in love with the black board idea! Jenius banget!
ORGANIZING SERIES: KITCHEN CABINET – Living Loving – For All Things Lovely
4 June
[…] Keep it open: Untuk yang lebih menyukai penyimpanan tertutup mungkin poin ini bisa diabaikan. Tapi untuk saya yang punya dapur kecil dan menyukai penyimpanan terbuka, hal ini jadi semacam trigger untuk rapi dan memudahkan untuk pencarian barang. Oh ya, karena hidup ini adil, kekurangannya tentu ada. Biasanya penyimpanan terbuka lebih mudah berdebu. Konsep penyimpanan seperti ini kami temui di dapur Hanna dan juga apartemen Nana untuk memudahkannya mencari benda-benda yang diperlukan. Bisa kamu lihat di dalam artikel Memaksimalkan Dapur Kecil. […]