
Chic & darling. Truly what shows throughout Kania Annisa‘s products. Dari awal Chic & Darling berdiri, entah kenapa saya selalu merasa ada kedekatan antara Living Loving dengan brand ini. Entah karena memang kami memulai di tahun yang sama dan memang punya passion di topik yang sama, rumah. Atau..sosok Keke yang bisa dengan mudah nyambung dengan kami berdua. Satu yang kami tahu, Keke bekerja dengan hati, dan itu terpancar dari produk yang ia buat . Sebelum berbagi di #LLclass kami yang bertemakan “Start Your Own Online Business” minggu depan, kami ingin mengajak teman-teman mengenal lebih dekat seperti apa dan visi dibalik pembuatan Chic and Darling ini.
Bagi para ibu yang mengurus hampir semuanya sendiri, pasti tau kan rasanya juggling antara kerja dan juga urusan rumah tangga. Ada begitu banyak pertimbangan yang membuat seorang ibu akhirnya memutuskan bekerja atau membangun sebuah usaha yang pastinya menyita waktu. Kami pun kagum dengan segala rutinitas Keke dalam menyeimbangkan kegiatan bersama anak-anaknya dan juga bisnis yang ia rintis sejak 5 tahun yang lalu.
Deskripsikan dirimu dalam 3 kata.
BM (banyak mau), sentimental, dan determined.
Apa sih cita-cita kamu saat kecil?
Penari.
Siapa wanita yang paling menginspirasi kamu atau yang menjadi panutanmu?
Ibu dan nenekku. Keduanya ibu-ibu yang bekerja dan cukup sukses dalam bidangnya. Menurutku mereka amazing moms karena dibalik kesehariannya yang aktif banget mereka selalu ada untuk anak-anaknya. Ibu yang berkarir tapi nggak sibuk sendiri. Menurutku itu bisa, it’s just a matter of will.
Gimana cara kamu mendefinisikan kata ‘sukses’?
Sukses itu disaat jam kita udah nggak diatur sama orang lain, whatever we want to in that day is entirely up to us. Kedua, dimana aku bisa menikmati gaya hidup yang aku ciptakan sendiri. Bukan kehidupan lavish atau mewah. Gaya hidup buatku itu quality living, lebih menjalani kegiatan kita sehari-hari dengan penuh kesadaran. Pada saat kita sedang lari pagi, kita sadar lagi lari pagi. Nggak diburu-buru. Nggak ada pikiran “Wish we were somewhere else” atau “I wish I have her life”. Sukses itu bisa merasa content dengan hari ini dan apa yang kita punya. Kontrol seratus persen terhadap waktu itu juga penting.
Apa sih yang paling menantang dalam berbisnis?
Sourcing material dan mengatur pikiran. Di pikiran ada banyak banget ide tapi yang susah itu cara mengatur mana yang prioritas atau mana yang bisa digarap duluan.
Menurutmu, apa tiga hal terpenting yang mesti dipertimbangkan seseorang dalam memulai berbisnis?
Pastikan apa yang kamu kerjakan adalah hal yang kamu suka atau setidaknya tertarik untuk melakukannya. Does it make you happy? Kedua, cari referensi sebanyak-banyaknya. Ketiga, harus punya nyali. Nah, kalau boleh nambahin nih…. Keempat, make something that is so you.
Ada nggak kutipan yang menginspirasi atau memotivasi kamu dalam berbisnis dan mengerjakan apa yang kamu sukai?
Ada satu yang sangat dijadikan mantra dan suka aku share ke orang lain. Do what you can, use what you have, from where you are.
Apa yang menjadi ciri khas lini brand kamu dan kenapa memilih konsep tersebut?
Dalam 5 tahun terakhir ini sudah cukup banyak transformasi, nggak pernah ada konsep yang spesifik tapi aku sering eksplorasi apa yang aku suka. Nggak seratus persen ngikutin tren. Cari tau dari apa yang anak-anak aku suka. Banyak inspirasi dari alam; seperti dedaunan, awan atau tanah. Dulu aku sudah coba segala macam warna, tapi selalu kembali ke warna yang netral dan lembut. Karena di rumahku banyaknya warna-warna yang lembut. Inspirasiku datang dari sekitarku, dan aku mengaplikasikan inspirasi yang terlihat dari mata dan apa yang aku rasakan.
Gimana awalnya muncul nama lini brand kamu?
Cari nama yang lucu tapi nggak complicated. Aku juga ingin nama yang menggambarkan suasana rumah yang aku inginkan saat itu. Aku ingin rumah yang cantik, sophisticated, tapi homey, hangat dan banyak barang yang aku sayang dan bisa bikin orang yang aku sayang juga bahagia.
Apa hal yang paling kamu sukai dari tempat kerjamu?
Dulu selama 4 tahun pertama itu kerjanya di rumah, sekarang yang bikin betah karena udah nggak di rumah, hahaha… karena sekarang Chic & Darling sudah menempati kantor sendiri, jadi areanya lebih besar.
Dari semua produk yang sudah kamu produksi, yang mana yang paling kamu sukai?
Bantal, karena itu merupakan produk paling pertama yang aku buat. Notebook dan tas juga suka banget karena itu barang-barang yang aku pakai setiap hari. Nggak pernah bosen dan fungsional banget.
Bagaimana cara kamu tetap fokus dengan begitu banyaknya informasi dan padatnya aktivitas?
Notebook works wonders because it keeps my priorities in track. Mana prioritas yang utama, mana yang bisa dikerjakan nanti. Kerjaan, urusan rumah dan urusan diri sendiri semuanya jumbled up in the notebook. Being a Mom, I sacrifice some parts of the activities for my kids.
Bagaimana cara suami mendukung kegiatan berbisnismu ini?
Dukungan Ruben gede banget. Bukan dalam hal operasional. But in terms of mentality, finance dan hal-hal yang mungkin terkesan sepele seperti mengantar anakku untuk vaksinasi. Ruben ada di balik itu semua. Dia paham konsep bahwa wanita mungkin bisa dapat kebahagiaan lain di luar menjadi seorang ibu. Dan dengan perasaan bahagia, bisa menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak-anaknya.
Apa hal yang paling kamu sukai saat pulang ke rumah setelah hari yang panjang?
Mandi. Secapek apapun aku nggak mungkin nggak mandi. Karena dulu diajarin sama ibuku kalau tidur itu kayak kita meninggal, ibaratnya bisa nggak bangun lagi. Semacam mati suri, we never know whether we are going to wake up the next day or not, clean ourselves just to prepare. Menutup hari dengan bersih.
Kalau kamu diberi waktu lebih dalam satu hari selama tiga jam, akan kamu gunakan untuk apa?
Pijit, hahaha… Just kidding, pastinya untuk membaca buku karena itu sarana get-away aku yang paling accessible. Kita nggak mesti pergi untuk melakukan itu. Tapi harus dipastiin anak-anak sudah tidur, hehehe…
Kelebihan apa pada diri kamu yang paling kamu banggakan?
Apa adanya dan nggak suka sugar-coating. I get things done. I don’t like to wait, paling nggak suka apa yang bisa dikerjain hari ini harus ditunda besok. Sama kalau apa yang bisa dibeli sekarang, kenapa nggak, hahaha…
Apa yang akan kamu beritahu dirimu lima tahun yang lalu, sesuatu yang baru kamu ketahui sekarang?
That i only have two hands. Reminder untuk aku biar lebih tenang kalau merasa hal-hal nggak sesuai rencana. Prioritaskan apa yang bikin aku senang, tapi bukan berarti ninggalin kewajiban-kewajiban lainnya.
Setelah ngobrol dengan Keke, ternyata visi ataupun sumber inspirasinya itu nggak muluk-muluk. Semuanya dari sekitarnya, apa yang dilihat dan juga terinspirasi dari orang-orang yang ada di sekelilingnya.
Di bulan ini, kami mengadakan Living Loving Class: Start Your Own Online Business bersama Keke, Ria Sarwono dari CottonInk dan Agung Bezharie dari East Ventures di EV Hive Co Working Space yang berlokasi di The Maja, Kebayoran Baru, Jakarta.
Alasan saya dan Miranti membuat kelas ini nggak lain buat mengajak teman-teman berani memulai. Kami tau kok, teman-teman banyak sekali yang punya mimpi untuk membuat usaha sendiri. Kami juga tau perkara memulai ini seringkali jadi rumit. Entah karena merasa ada begitu banyak keterbatasan, atau justru urusan yang berhubungan dengan karakter diri sendiri (baca: perfeksionis atau malah kurang pede). Padahal kata Seth Godin, “The only thing worse than starting something and failing, is not starting something”. So please, if you have these big dreams in your head, don’t let them fade. You better let these dreams out now, and this is why we are bringing these girls, and Agung to give you insights about digital marketing in Indonesia, to share their stories so you can finally get yourself ready to start.
Pendaftaran workshop bisa melalui shop Living Loving, hope to see you there! Xx
*semua foto milik Kania Annisa
Wawancara disiapkan dan disusun oleh April Ramadhan
iluk reskiyana
Mbak Kania is one of my role model! every time I’m feeling down, I used to take a look her feeds on instagram, because she always share positives thoughts. Ah pengen sekali ke acara tersebut, sayang sekali di Jakarta :(