
Keberhasilan suatu proyek renovasi atau pembangunan rumah sangat ditentukan oleh tim pendukung yang kamu pilih, yaitu arsitek dan kontraktor. Nah, sebenarnya apakah kamu sudah cukup tau apa perbedaan tugas arsitek dan kontraktor? Sejauh mana kamu mengenal hak dan kewajiban mereka?
Ketika kamu mengenal dengan baik peran dan job desc mereka masing-masing, kamu akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan berkoordinasi sehingga menjadikan perjalanan proyek ini lebih lancar, tentunya dengan harapan hasil yang memuaskan.
Arsitek adalah desainer. Arsitek (bisa perseorangan atau tim) akan membantu kamu mendesain layout ruangan, memberikan solusi berdasarkan kebutuhan dan keinginan yang sudah kamu susun dalam brief desain, membuat fasad bangunan dan memilih material bangunan (dinding, lantai, plafon, pagar, atap, dan lain sebagainya). Semuanya didasari kepada pertimbangan budget, lokasi, karakter, dan juga pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Menurut kamu, dalam memilih arsitek apakah cukup hanya random bertanya kepada teman yang kebetulan memiliki saudara atau kenalan arsitek? Kalau menurut saya itu tidak cukup. Untuk menemukan arsitek yang tepat, kamu harus melakukan sedikit riset dan tanyakan 4 pertanyaan ini ke diri kamu sendiri:
- Apakah style desain mereka selama ini bisa merefleksikan karakter kamu?
- Apakah kamu menyukai portfolio desain mereka?
- Apakah kamu menyukai cara mereka mendesain?
- Apakah kamu merasa akan cocok bekerja sama dan dapat mempercayakan pekerjaan ini kepada mereka?
Kemudian dari mana informasi ini bisa didapat? Sekarang sih paling mudah dari stalking melalui instagram dan bertanya teman yang sudah menggunakan jasa arsitek tersebut. Selain itu, bisa cek di forum desainer, majalah desain dan situs desain. Kalau belum yakin memiliki satu pilihan, boleh banget pitching 2 atau 3 arsitek yang berbeda.
Jangan khawatir mereka akan langsung mengenakan tarif, ya… Selama kamu tidak meminta mereka untuk langsung menggambar, rasanya sih nggak akan dikenakan invoice. Walaupun mereka belum menyediakan gambar, setidaknya dengan ngobrol langsung kamu sudah bisa mendapatkan gambaran feel dan insight mereka seperti apa. Nah, di sana kamu bisa menilai apakah arsitek ini akan cocok atau nggak dengan proyek kamu.
Sampai dengan tahap ini pasti muncul pertanyaan klasik, “Mahalkah jasa seorang arsitek?”
Arsitek bekerja berdasarkan budget yang disediakan, demikian pula jasanya. Pada umumnya berbanding lurus dengan budget yang akan dikeluarkan untuk membangun. Di Jakarta sendiri ada ketetapan minimum untuk tarif jasa arsitek yang ditentukan oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia). Untuk bangunan kategori 2 seperti rumah tinggal tarif minimumnya adalah 7% dari budget total.
Mahal? Menurut saya sebaiknya jangan melihat nilai 7% nya, tapi yang dilihat nilai keseluruhan budget yang akan diolah menjadi bangunan oleh arsitek tersebut. Dengan skill yang dimiliki arsitek pilihan kamu budget dan kebutuhan kamu akan diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan ruangan yang nyaman dan sesuai dengan karakter maupun kebutuhan kamu.
Meskipun memiliki aturan dasar tarif yang sudah ditetapkan, setiap arsitek tentu saja memiliki tarif jasa yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman, rasa, wawasan, gaya dan ‘jam terbang’ masing-masing di luar kemampuan teknis merancang dan menggambar bangunan itu sendiri. Untuk menilai bagaimana arsitek sudah bekerja dengan baik, artikel ‘8 Things Successful Architects and Designers Do’ bisa jadi patokan bagi penilaian kamu.
Mereka memiliki konsep yang bercerita
Kebanyakan orang masih menganggap tugas arsitek adalah tukang gambar. Tidak jarang beberapa owner sudah memiliki sketsa denah layout atau desain fasad tertentu yang diinginkan dan meminta arsitek untuk melanjutkannya. Tidak sepenuhnya salah tapi bisa dipastikan hasil akhirnya nanti hanya bangunan yang berminimkan rasa.
Buat saya, konsep itu adalah cerita. Sesuatu yang akan memaknai tentang apa, mengapa, dan bagaimana ruang itu dibuat. Penulis bercerita lewat tulisan, arsitek bercerita melalui konfigurasi ruang, dialog material dan detail lainnya. Konsep bisa dimulai dari sesuatu yang lebih spesifik seperti mempertahankan pohon yang sudah ada atau sesuatu yang lebih umum seperti semua ruangan harus kaya dengan cahaya alami.
Dengan memiliki konsep atau gagasan dasar, semua penyelesaian masalah desain dapat diselesaikan berdasarkan konsep sehingga menghasilkan keputusan desain yang lebih pas dan bermakna.
Berani mengambil resiko
Mencoba melakukan sesuatu yang berbeda adalah suatu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan di bidang dunia kreatif manapun. Memikirkan ulang, mempertimbangkan kembali dan menemukan cara baru untuk menyelesaikan hal-hal yang sudah biasa. Bukan berarti semua harus dilakukan dengan cara atau inovasi yang baru ya, namun lebih ke arah bagaimana melihat masalah melalui lensa yang berbeda karena terkadang bisa ketemu solusi desain yang lebih menarik.
Sebagai contoh, pintu setinggi plafon sekitar 3 meter dan menyerupai dinding. Pintu standar setinggi 2.1 – 2.4 meter, dan kita juga terbiasa melihat pintu dengan material yang berbeda dari dinding. Pintu setinggi plafon dan menyerupai dinding dengan sendirinya akan menciptakan efek kejutan, mengelevasi desain dari yang biasa menjadi tidak biasa. Meskipun sedikit lebih mahal, pintu yang lebih tinggi bisa membiarkan cahaya lebih banyak masuk dan proporsinya dapat mengubah ruang yang kecil menjadi terasa lebih besar.
Memiliki kepedulian tinggi terhadap detail
Sejatinya arsitektur adalah menyelesaikan masalah. Caranya bisa berbeda-beda tergantung dari mana sisi sang arsitek melihatnya. Detail penting banget karena terkadang detail hadir dalam hal-hal yang kita hadapi setiap hari. Detail dalam arsitektur bisa hadir melalui 2 material yang berbeda namun berbicara dalam bahasa yang sama ataupun sebaliknya. Kesemuanya bisa menciptakan suatu kejutan yang harmonis dan nggak biasa.
Sebagai contoh, desain pagar dan pintu pada gambar pertama yang menggunakan kayu dan beton, dua material yang berbeda. Di sini mereka berbicara menggunakan bahasa yang sama melalui garis, perbedaan warna yang kontras menguatkan detail arsitekturnya. Pada gambar di bawahnya, desain tangga dan finishing dinding menggunakan semacam marmer atau batuan, material yang sama namun dengan bahasa arsitektur yang berbeda yaitu garis horisontal dan vertikal, keduanya sama-sama menghasilkan detail yang kuat.
Mampu menyederhanakan dan menyusun prioritas
Kemampuan untuk menyederhanakan masalah, menyusun prioritas, mengeliminasi hal-hal yang nggak perlu, memperhatikan fungsi dan perilaku user adalah sejumlah skill yang cukup penting untuk seorang arsitek. Hal ini dengan sendirinya akan mengurangi kompleksitas desain sehingga hanya hal-hal penting saja yang berbicara.
Beberapa contoh penyederhanaan yang justru membuat desain lebih kuat:
- Bentuk yang sederhana, biasanya harganya akan lebih murah dan mudah dibangun, juga bisa tampil cantik tanpa hiasan yang berlebihan.
- Palet material yang sederhana, biasanya 2-3 material. Palet ini bisa dirancang dengan berbagai tekstur untuk menghasilkan variasi desain tanpa terlihat rumit. Bisa dimulai dari yang kasar ke halus, atau potongan-potongan kecil.
- Beberapa sambungan dan struktur yang diekspos bisa juga menghasilkan ekspresi yang menarik.
- Pemilihan bukaan (pintu dan jendela) dengan dua atau tiga ukuran.
Jadi, gimana? Arsitek inceran kamu harusnya sudah memiliki satu atau dua skill yang saya ceritakan di atas ya? Jangan khawatir, karena banyak banget arsitek bagus di Indonesia, kuncinya riset dan ajak ngobrol, ya! Anggap mereka sebagai partner diskusi dan berbagi ide karena hasil yang baik nggak hanya dari bangunannya, melainkan sebuah cerita di baliknya.
Sampai di sini nggak ada yang berpikir ini ribet, kan? Karena kamu akan mempercayai seluruh budget kamu di tangan arsitek tersebut untuk diolah menjadi solusi dalam bentuk bangunan, lho! Jadi wajar banget kalau sedikit rewel di awal daripada nantinya kacau di akhir. Lagipula, kalau kamu ingin perjalanan renovasi atau membangun rumah yang menyenangkan, kamu harus ketemu sama partner yang cocok. Good luck!
*Ilustrasi oleh Evelyn Gasman. Lulusan desain komunikasi visual. Ketertarikan tinggi pada seni rupa, branding, desain produk maupun interior. Sering menghabiskan hari-harinya di kedai kopi miliknya, KROMA. Anda bisa membaca kegiatan sehari-hari KROMA di buku hariannya.
Foto milik:
1. Feature image ArchDaily
2. Arsitek Freundevonfreunden
3. Maket bangunan Freundevonfreunden
4. Pintu tinggi Yudhi Puspa Tia
5. Fasad rumah dengan dua material, kayu dan beton The Architects Diary
6. Tangga bermaterialkan marmer RDAI
7. Bar dengan tegel kunci a21 Studio
8. Kamar mandi dinding kayu Freundevonfreunden
Tya rini
Hai, really nice article. Mau bertanya, fee arsitek misalkan 7%x nilai proyek lalu bgmn menentukan nilai proyek apakah dihitung bersama2 dg arsitek nya? Misalnya LB 100M2 x Rp3juta = 300 juta maka fee arsitek 21juta?
Lalu brp spare biaya tak terduga yg harus disiapkan? Tks yaa