Gambar visual seringkali dijadikan media untuk mengungkapkan isi hati dan perasaan seseorang. Kadang, kata-kata malah lebih susah untuk disampaikan dan ilustrasi menjadi alternatif lain dari cara mengekspresikan diri. Sudah mengerjakan berbagai proyek ilustrasi untuk buku-buku bergambar dan cerita pendek lainnya, Kathrin Honesta berharap lewat kumpulan ilustrasi yang dibuatnya ini dapat menyiratkan pesan yang bermakna dan menyentuh hati siapapun yang melihatnya. Kami mengajak Kathrin membahas tentang apa dan siapa saja inspirasinya, serta bagaimana ia menjalani proses kreatifnya.
Deskripsikan dirimu dalam 3 kata…
Easy-going, observant, introspective.
Apa sih, cita-cita kamu saat kecil?
Semenjak kecil cita-citaku sering berubah-ubah. Di satu saat aku ingin menjadi seorang komikus, tapi di kemudian hari ingin menjadi seorang fashion designer. Lalu graphic designer, dan lain sebagainya. Tapi yang jelas dari dulu, cita-citaku nggak pernah jauh dari dunia seni.
Sejak kapan kamu mulai mendalami bidang yang kamu jalani sekarang ini?
Aku sudah fokus menjadi seorang ilustrator selama dua tahun terakhir, sekarang sedang memulai tahun ke-3.
Apa hal yang paling kamu sukai dari menggambar?
Menggambar menurutku adalah cara untuk mengekspresikan diri. Aku bisa menyampaikan pesan lewat visual yang mungkin susah untuk diungkapkan dengan kata-kata. Selain itu, proses menggambar itu sendiri seperti terapi. Aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menggambar.
Apakah kamu punya ilustrator favorit dan apa yang kamu sukai dari karya-karyanya?
Aku suka banget dengan karyanya Edward Gorey, Carson Ellis, Maurice Sendak, Isabelle Arsenault, Lisk Feng… dan masih banyak lagi. Yang aku kagumi adalah cara mereka mengatur komposisi visual dan warna dari karya mereka. Beberapa dari mereka juga memasukkan typography ke dalam ilustrasi mereka dan aku terinspirasi banget sama itu.
Ada nggak kutipan yang menginspirasi atau memotivasi kamu dalam mengerjakan hal yang kamu sukai ini?
Ketika baru lulus kuliah, aku sempat merasa inferior dengan karya ilustrator yang sudah hebat-hebat dan mendunia. Saat itu, aku menemukan satu quote atau kutipan dari Ira Glass yang sangat menjadi peganganku sampai sekarang…
Apa karakter yang paling kamu kagumi dari sosok perempuan kreatif di sekitarmu?
Melihat perempuan kreatif di Indonesia yang aku ikuti di media sosial, aku kagum dengan mereka yang selalu berkarya. Melihat mereka membuat karya baru selalu menjadi inspirasiku untuk lebih semangat dalam membuat karya baru.
Apa yang paling kamu sukai dari tempat atau meja kerjamu?
Ruang kerjaku beratap dan berpintu kaca jadi aku suka sekali dengan sinar matahari natural yang masuk ke dalam ruangan setiap harinya. Aku juga suka dengan meja kerjaku yang berbentuk huruf L dan berukuran lebar, jadi memungkinkan aku untuk menyimpan peralatan cat dan laptop di dua sisi meja yang berbeda.
Biasanya tools apa saja yang kamu gunakan selama proses menggambar?
Aku paling sering menggambar digital dengan menggunakan Adobe Photoshop dan Wacom Bamboo. Tapi sebelum itu, aku selalu menggambar ideku terlebih dahulu di atas kertas. Aku juga suka bereksperimen dengan media tradisional seperti cat air, pulpen dan pensil.
Apakah ada obyek, peralatan atau ritual yang nggak bisa kamu lewati setiap harinya?
Peralatan wajib setiap harinya sudah pasti adalah laptop dan Wacom. Tapi selain itu, aku selalu punya ritual untuk membuat minuman sebelum bekerja. Entah itu kopi, teh atau yang lainnya. Aku juga selalu mengecek buku jurnal to-do list dari waktu ke waktu, lalu memberi tanda silang kepada tugas yang berhasil aku selesaikan.
Apa sih ilustrasi dan teknik gambar yang menjadi ciri khas kamu dan kenapa?
Mungkin ciri khasnya ada di tekstur dalam setiap ilustrasiku. Walaupun aku sering menggambar secara digital, tapi teksturnya bisa terlihat seperti tekstur pulpen atau pensil. Tekstur yang ditampilkan nggak rapi dan terlihat jelas setiap goresannya. Selain hal teknis, gambar yang aku hasilkan biasanya selalu memiliki makna tertentu. Makna yang disampaikan lewat simbol dan metafor.
Apakah ada pesan tertentu yang ingin kamu sampaikan melalui ilustrasi kamu?
Pesan-pesan yang kusampaikan kebanyakan merupakan pesan reflektif yang kesannya vulnerable. Saya percaya pada dasarnya manusia adalah seorang pribadi yang rumit. Setiap orang mempunyai suatu harapan, kesulitan, dan pandangan yang terkadang susah untuk diungkapkan. Misalnya salah satu proyekku yang berhubungan dengan anxiety atau kegelisahan di “Anxiety Portraits”, atau tentang loneliness atau kesendirian di “The Shadow & The Star”.
Dengan visual, aku bisa mengekspresikan hal-hal yang mungkin nggak banyak dibicarakan. Dan ketika mereka melihat karyaku, harapanku mereka bisa relate dan kemudian menyadari bahwa mereka ternyata nggak sendirian.
Ada pengalaman menarik apa saja saat kamu mulai sharing karyamu di sosial media, mengikuti berbagai macam eksibisi atau saat mulai mengadakan workshop?
Berkat sosial media, aku bisa keep-in-touch langsung dengan klien-klienku. Karena kadang mereka hanya melihat karyaku lewat platform Tumblr atau Pinterest, dan meng-hire aku dari situ. Dalam perjalanan kreatifku selama ini, aku sudah berkesempatan untuk mengikuti eksibisi di Taiwan dan Jepang, serta diikutkan dalam penerbitan buku karya kolektif dari China dan lain sebagainya.
Dari semua kolaborasi yang sudah kamu lalui, manakah yang paling berkesan dan kenapa?
Kolaborasi dengan temanku yang adalah penulis, Kay Jen dari Malaysia. Kami bertemu sekitar 3 tahun yang lalu ketika aku sedang bekerja di salah satu advertising agency di Kuala Lumpur. Sejak saat itu, kami menamakan duo kami ini sebagai “Shadow Stories”. Kami sudah membuat dua buku bergambar yang berjudul “The Shadow & The Star” dan “The Dollmaker”, dan juga banyak ilustrasi cerita pendek lainnya.
Aku merasa beruntung bisa bertemu dengan seorang teman yang mempunyai visi dan kecintaan yang sama di bidang story-telling. Suatu saat nanti, kami mempunyai impian untuk menerbitkan picture book dan dapat menembus pasar internasional. Kebetulan saat ini kami sedang merencanakan picture book yang selanjutnya… Wish us luck!
Menurutmu, apakah pencapaian terbesarmu hingga saat ini?
Aku bersyukur sekali bisa mengerjakan proyek book cover dengan penerbit besar seperti Harper Collins, Simon & Schuster dan Penguin Random House. Belakangan ini, aku juga baru saja menerbitkan buku puisi ilustrasi bersama teman baik aku, Yu Yessi Lesmana. Itu juga merupakan sebuah milestone tersendiri.
Apakah rencana kamu untuk karya-karyamu?
Untuk kedepannya, aku ingin menerbitkan buku cerita bergambarku sendiri yang bisa menembus penerbit internasional. Selain itu, aku juga ingin mengembangan karyaku untuk dijadikan brand merchandise atau clothing.
Terima kasih banyak Kathrin, sudah berbagi kesehariannya sebagai seorang ilustrator dan memperlihatkan curahan isi hatinya melalui karya-karyanya yang penuh makna ini… Membuktikan bahwa dibalik istilah “A picture says a thousand words…” itu benar adanya. Semoga keinginan-keinginan kamu kedepannya tercapai dan kami melihat semakin banyak ilustrasimu dalam buku-buku!
*semua foto milik Kathrin Honesta
Jeffri Honesta
11 April
amazing dah
RIANI HALIM
18 April
Artikel2 livingloving selalu mengispirasi, termasuk pas baca artikel ini pagi2 bikin feel good & semangat :)
Karyanya Katrhin keren & menyentuh, ditunggu peluncuran bukunya.