
Beberapa waktu lalu kami mengadakan survey tahunan untuk pembaca Living Loving. Selain untuk bahan evaluasi, kami juga ingin tahu apa sih yang teman-teman harapkan dari Living Loving. Jadi kami senang sekali saat membaca saran, kritikan, dan masukan dari teman-teman. Walaupun lumayan pusing juga karena datanya lumayan banyak karena beberapa jawaban cukup ditulis panjang semi curhat..hihi.. Tapi kami semangat bacanya karena merasa seperti ngobrol langsung sama teman. Sekarang, kami mau berbagi hasil survey kemarin dengan kalian.
Daaan survey membuktikaan… *ala Sony Tulung (maaf, generasi 90an, can’t help it ;D). Hasil survey ini ada yang serupa dengan data dari Google Analytics kami, ada pula yang berbeda. Beberapa data mengalami perubahan kalau dibandingkan dengan hasil survey tahun 2015 lalu.
Jawaban yang paling “seru” bacanya adalah masukan soal layout blog kami. Sebagian besar menjawab sudah suka dengan tampilan yang simpel seperti sekarang. Tapi banyak yang mengusulkan untuk menambah sedikit aksen warna biar layoutnya lebih fresh dan berkarakter. Ada juga yang memberikan masukan soal navigasi terutama button search, memperjelas alur blog, dan beberapa usulan widget untuk di bagian side bar. Yes, we hear you and we’re already discussed about Living Loving’s blog revamp!
Lalu yang tak kalah menarik adalah masukan soal penggunaan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia di blog yang kurang konsisten. Ya, kami akui memang kami masih campur aduk bahasanya. Alasan utamanya adalah karena di awal membuat Living Loving, kami punya mimpi kalau blog ini bisa go international dan bisa dibaca juga sama pembaca yang bukan orang Indonesia. Karena itu untuk beberapa rubrik seperti Lovely Nest dan One Day In atau rubrik Travel seringkali ditulis seluruhnya dalam bahasa Inggris. Tapi setelah dipikir-pikir, awalnya memang kami membuat blog ini untuk teman-teman di Indonesia agar bisa berbagi ide dan inspirasi yang bisa diterapkan di Indonesia. Jadi kami memutuskan untuk ke depannya, artikel-artikel di Living Loving akan ditulis dalam bahasa Indonesia, (dengan sedikiit bahasa Inggris) dan bila memungkinkan akan ditambakan terjemahan versi bahasa Inggris di bagian akhir untuk beberapa artikel.
Selain itu, kami juga mendapat banyak sekali usulan topik workshop dan rekomendasi produk lokal. Sebagian topik sudah dimasukkan ke dalam rencana workshop kami untuk semester kedua tahun ini. Semua usul ditampung dan akan kami pertimbangkan ya.
Selain itu, ternyata untuk produk home decor masih jarang yang membelinya secara online. Mungkin karena ingin memegang bentuk fisiknya dulu ya? Produk dekorasi rumah memang tidak semua punya ukuran standar seperti pakaian. Apalagi untuk furnitur, karena harganya cukup lumayan biasanya sebagian besar ingin memegang bentuk aslinya dulu agar bisa melihat kualitas produk secara langsung. Kami rasa itulah pentingnya mengadakan bazaar atau pop up store produk home decor.
Hal menarik lainnya adalah fakta bahwa untuk tutorial atau langkah pembuatan, sebagian besar memilih melihat video tutorial dari Youtube dan Pinterest (o ya, silakan cek juga Pinterest kami yaa). Saya dan Nike juga berpikir untuk menambahkan konten untuk Youtube channel Living Loving, baik video tutorial, rumah, wawancara, atau…vlogging? Walau kami masih bingung gimana hostingnya karena dua-duanya merasa suka kagok depan kamera..ahaha (psst..kalau ada usulan tentang konten yang menurutmu seru untuk dimasukkan ke Youtube channel Living Loving, silakan tulis di kolom komentar yaa)
Terimakasih untuk semua yang sudah mengisi survey kami. Ada banyak sekali rencana pengembangan blog yang terpikir setelah melihat hasil survey. Tunggu cerita kami berikutnya yaa.. ?
Leave a Reply