TREN TANAMAN 2018: SESUDAH MONSTERA, APA LAGI YA?

Beberapa waktu lalu, kami sempat ngobrol-ngobrol dengan Nelza Yesaya pemilik Emillie Garden, yang juga salah satu penginisiasi tren kokedama di Jakarta. Ditanya tren tanaman terkini, Nelza pun berbagi referensi jenis tanaman yang perlu kamu lirik plus ide perawatannya untuk di pot dan dalam bentuk kokedama. Seperti apa? Baca sampai habis, ya.

Semakin hari kesadaran kita untuk bisa menciptakan lingkungan yang hijau rasanya semakin bertambah. Meskipun mungkin awalnya kita melakukan itu hanya terpicu oleh tren—karena banyak idola yang melakoni kebiasaan berkebun atau menanam tanaman di rumahnya dan kok kelihatannya seru—, kita pun jadi ingin ikutan. Siapa sangka kalau ternyata bertanam itu bikin ketagihan. Setelah mulai, kita jadi nggak bisa berhenti dan malah ingin terus mengeksplorasi berbagai jenis tanaman. Ya, nggak?

Nah, jenis tanaman apa, sih, yang kira-kira menarik untuk kita pelihara di rumah, terutama jenis tanaman indoor? Menurut Nelza, tren tanaman indoor memasuki pertengahan tahun ini masih berputar pada jenis tanaman hias daun. Setelah monstera yang sempat jadi plants of the year, kali ini tanaman hias dengan bentuk daun unik yang semakin banyak digemari. Contohnya fittonia, maranta, peperomia, red butterfly, alocasia, dan kadaka—yang rata-rata memiliki warna, bentuk, serta corak atraktif pada daunnya. Selain tanaman hias jenis daun, kaktus juga masih banyak peminatnya. Namun tentunya kaktus dengan bentuk yang beragam, mulai dari yang kecil sampai yang besar.

Fittonia
Jenis tanaman hias ini mungkin sering kita temui dijual di tukang tanaman pinggir jalan. Daunnya memiliki alur goresan yang cantik dengan kontras yang tegas antara warna daun dengan guratan uratnya. Selain warna putih atau perak yang umum kita lihat, urat daun fittonia ternyata juga ada yang berwarna pink atau hijau. Bentuknya mungil dan umumnya tumbuh bergerombol.

Maranta
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di kawasan Amerika ini terkenal karena daunnya yang cantik dengan pulasan pola yang biasanya tertata rapi bak lukisan. Selain yang tampak di gambar atas ada pula tipe maranta M. Tricolor yang populer mempunyai daun berwarna hijau dengan campuran noda kekuningan pudar di area tepi, dengan urat daun berwarna merah.

Alocasia
Bentuk tanaman ini sekilas mirip keladi (caladium) karena bentuk daunnya sama-sama menyerupai bentuk hati. Namun, alocasia dan keladi nyatanya adalah dua jenis tanaman yang berbeda. Perbedaan jelasnya dapat kita lihat dari dari bentuk umbi dan pola peranakannya. Alocasia menghasilkan anakan yang terpisah dari umbi utama. Umbi utama dan anakan dipisahkan oleh akar. Sementara keladi mempunyai anakan yang menempel pada umbi utama. Alocasia banyak dipilih orang karena warna dan corak daunnya yang unik. Warna daun alocasia bisa menampilkan warna yang bervariasi, termasuk hijau, kebiruan, bahkan hitam.

Kadaka
Jenis tanaman paku ini kerap disebut sebagai si sarang burung. Itu karena saat tumbuh, bentuk tunasnya tumbuh melengkung seperti mangkuk; serupa sarang burung. Daya tarik kadaka pastinya terletak pada bentuk daunnya. Selain lurus atau ujung yang bercabang, daun kadaka ada pula yang berbentuk keriting seperti pada gambar di atas.

PERAWATAN TANAMAN
Di dalam ruang, tanaman-tanaman tadi dapat menambah semarak suasana. Kamu bisa menempatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai bagian dari dekorasi. Bisa di atas meja ruang tamu, di rak buku, kamar mandi, hingga di atas meja makan. Supaya tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik, kita perlu tahu tips perawatannya. Nelza berbagi tips sederhana untuk merawat tanaman indoor di rumah. Satu untuk jenis tanaman pot, satu lagi untuk kokedama.

Untuk tanaman di dalam pot:
– Lakukan penyiraman tanaman sebanyak 1 – 2 hari sekali. Siram tanaman secukupnya di daerah akar. Pegang permukaan tanah tanaman. Kalau sudah basah berarti cukup. Jangan sampai air menggenang karena jumlah air yang terlalu banyak malah akan membuat akar jadi busuk.
– Lakukan pemupukan satu kali sebulan. Untuk hasil yang baik, beli pupuk yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan sari-sari nutrisnya secara perlahan (slow release).
– Ganti media tanaman sebanyak 6 bulan sekali.
– Ganti pot (repotting) satu kali setahun. Ini baik untuk perkembangan akar tanaman.
– Pastikan posisi tanaman tidak berada di area yang terkena sinar matahari langsung

Untuk kokedama:
– Lakukan pemupukan satu kali sebulan.
– Ganti media tanam setiap enam bulan sekali.
– Jangan biarkan tanaman terkena sinar matahari langsung.
– Lakukan penyiraman sebanyak dua kali seminggu.

Sama seperti halnya manusia, tanaman juga punya karakternya masing-masing. Meskipun sudah mengikuti langkah perawatan tanaman yang benar, tak melulu pada praktiknya jalan kamu akan selalu sukses. Tak usah sedih atau kecewa. Cobalah pahami karakter tanaman yang kamu punya. Cari tahu apa yang perlu disesuaikan, mulai dari suhu, pencahayaan, hingga mungkin sirkulasi udara di rumahmu. Biasanya seiring waktu, setelah mulai mengetahui kelebihan dan kekurangan tempat tinggalmu, program bertanam di rumah dapat berjalan lebih mulus dan membawa hasil yang bikin happy. Jangan menyerah, ya. Tetap semangat!

Oh iya, kalau kalian mau ngobrol lebih banyak soal serba-serbi tanaman dan berniat belajar bikin kokedama, silakan juga berkunjung ke studio dan galeri Emillie Garden di Larangan, Tangerang.

Foto milik:
1. Opener abeautifulmess.com
2. Houseplants dezeen.com
3. Fittonia bhg.com
4. Maranta jungalow.com
5. Alocasia lamadreselva
6. Kadaka charlotteplantscapes.com
7. Lainnya emilliegarden

Sempat bekerja di majalah Martha Stewart Living Indonesia selama 5 tahun. Ibu satu putri ini adalah kontributor untuk artikel seputar tanaman, inspirasi dekor, dan DIY project.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: