ORGANIZING SERIES: WEEKLY GROCERIES

Di balik rutinitas memasaknya, Astri juga sangat menikmati kegiatan berbelanja mingguan untuk segala keperluan bahan bakunya. Astri berbagi apa saja sih, keuntungan dari berbelanja online maupun offline. Selain efisiensi waktu, Astri juga menunjukkan keuntungan lainnya dari kesetiap alternatif cara berbelanja yang ia terapkan selama ini. Juga, hal-hal yang mendukung proses berbelanja maupun sistem penyimpanannya.

Kalau ditanya tentang ultimate me-time saya apa, mungkin salah satu jawabannya adalah grocery shopping. Mau itu di pasar, supermarket, produk dari petaninya langsung atau bahkan cuma dari aplikasi market place sayur dan buah. Belanja mingguan itu rasanya selalu menyenangkan. Oh, apalagi kalau dapat produk yang lokal, organik, murah, segar dan beragam. Mulai kumat nih banyak mau, hahaha… Kalau ditelusuri ada beberapa perbedaan dan positif-negatifnya dari 4 macam cara belanja yang suka saya lalui, diantaranya adalah:

Belanja di Pasar
Harga di pasar cenderung lebih murah dan bahkan bisa ada proses tawar menawar. Untuk para ibu-ibu kelas berat, tentu hal ini penting banget. Menurutku pasar tradisional juga menawarkan keintiman. Kadang suka aja ada penjual yang ngajak ngobrol ditengah proses transaksi,  “Wah mau masak sayur sop, ya?”, “Suka terong, ya?”, “Eh, cabe keriting enak buat dibikin bumbu padang, lho!”, dan lain-lain. Pertanyaan itu bisa saja melebar jika memang saling mau berbagi informasi. Lalu enaknya lagi, kita bisa belanja pakai daster tanpa dandan dengan nyaman, hehe… Yang terakhir menurutku dengan belanja di pasar artinya kita juga mendukung usaha kecil dan produsen lokal. Kalau omzet pedagang kecil ini turun, dampaknya juga akan berimbas pada petani, peternak dan lainnya yang mengandalkan pasar tradisional untuk menjual produk mereka.

Belanja di Supermarket
Selain bersih, nyaman, jangkauan produk yang luas (dari mulai produk lokal sampai impor yang bagus), merk-merk yang disajikan di dalamnya meyakinkan. Pelayanannya juga ramah dan sudah terlatih. Untuk kota besar seperti Jakarta, belanja di supermarket mungkin menjadi pilihan untuk orang-orang yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan tidak mempunyai asisten rumah tangga.

Belanja di Petani/kebun langsung
Wah, yang ini saya cukup sering lakukan ketika di Bandung… Rasanya masih cukup mudah menemukan kebun sayur dan bertemu langsung dengan petaninya. Rasanya seru sekali bisa melihat dan ngobrol langsung dengan orang yang menanamnya. Biasanya produknya lebih segar. Sayangnya selama di Jakarta, hal seperti ini menjadi hal yang langka. Kebun yang suka saya kunjungi seperti Warung 1000 kebun, Kebunbon, Famorganic dan Herbcik.

Belanja menggunakan Aplikasi/market place
Ini menjawab kebutuhan kesibukan dan kemacetan masa kini banget ya kayaknya, hehe… Kelebihan lainnya menurut saya kita bisa belanja sesuai kebutuhan tanpa distraksi lain yang sering saya rasakan kalau lagi ke pasar atau supermarket. Butuhnya 5 item, belinya bisa sampai 10 item, hehe… Beberapa aplikasi yang sudah mempermudah proses belanja mingguan saya seperti Sayurbox, Tuku-tuku Natural, Happyfresh dan juga Tante Sayur.

Salah satu cara yang bisa memudahkan untuk belanja mingguan sebetulnya adalah membuat meal plan. Meal plan adalah semacam panduan tentang menu makanan apa saja yang akan kita masak dalam beberapa saat ke depan. Di dalam daftarnya tersebut merupakan turunan dari masakan berupa bahan baku yang akan kita beli. Kelebihan dari membuat meal plan tentu mengurangi kebingungan untuk masak apa (yak, ibu-ibu pasti tau rasanya). Selain itu, kita juga bisa mengurangi resiko bahan makanan yang terbuang dan lebih berbelanja sesuai budget.

Dalam artikel ini, kami akan berbagi meal plan serta daftar untuk berbelanja yang dibuat teman kami, Puty Puar. Lembaran ini bisa diisi dan dibawa ketika berbelanja, lalu bisa ditempelkan di kulkas dapur untuk panduan kedepannya.

Penggunaan Produce Bag
Masalah selanjutnya yang suka saya rasakan biasanya adalah banyaknya sampah plastik/packaging setelah berbelanja. Karena hampir semua bahan makanan biasanya dibungkus dalam kemasan plastik. Selain itu, saat kita berbelanja dalam jumlah besar, untuk menghindari robek biasanya plastik tersebut akan dilapis lagi dengan tambahan plastik. Akhirnya menjadi ‘plastiception’…

Cara yang sering saya lakukan adalah membawa produce bag dan tote bag sendiri. Sebetulnya bukan hanya untuk alasan lingkungan dan sampah, tapi juga mengurangi tanggung jawab untuk berbenah plastik ketika di dapur. Beberapa orang mungkin akan tetap memakai plastik untuk keperluan membuang sampah, menurut saya hal itu bisa disesuaikan dengan karakter dan keadaan dapur masing-masing.

Step selanjutnya tentu bisa dengan melakukan food preparation, ulasan tentang food preparation ini bisa dibaca di artikel sebelumnya mengenai Homekeeping: Food Preparation.

Penyimpanan Bahan Masakan
Yang terakhir adalah tentang penyimpanan. Setelah lumayan sering mencari tau tentang cara penyimpanan makanan, saya baru tau ternyata ada beberapa hal yang kurang tepat yang selama ini saya terapkan. Contohnya, menempatkan susu dan telur di pintu kulkas atau menyimpan kemasan dalam keadaan terbuka di dalam kulkas. Bersama ilustrasi dari Puty Puar, yuk kita sama-sama belajar tentang penyimpanan yang baik di kulkas!

Menurut saya, kulkas ataupun dapur yang bersih dan rapih tentu akan membantu proses kita untuk menyiapkan ketika akan memasak. Bahkan, untuk membereskan sesuatu artinya secara waktu akan lebih efektif dan rumah akan terasa jauh lebih nyaman. Semoga kalian merasakan hal yang sama, selamat mencobanya!

 

*Ilustrasi oleh Puty Puar. 28 tahun. Mantan penjaga sumur pengeboran, ilustrator, dan penulis lepas yang juga merintis label ‘Fat Bunny’. Ibu satu anak. Penyuka makanan dengan saos kacang. Blognya bisa diakses di byputy.com.

*foto berbagai sayur-mayur dan buah dalam produce bag milik Astri Puji Lestari.

Si ibu rapi yang selalu punya cara untuk menjaga rumahnya tetap terorganisir. Atit berbagi ide dan inspirasi penataan di rubrik Organizing Series, juga resep simpel dan tips Homekeeping.

Comments

  • nianastiti

    Bermanfaat banget nih tipsnya :)

  • Athiah Listyowati

    Sukaa banget tips tentang kulkasnyaaa :3

    Mba Astri, next kasih tau kita cara-cara beberes rumah ala Mba Astri yaa~ i just love your home from the first sight (ngaku)

  • Putri

    Nemu blog inindr instagram dan seru sekaliiii..bakal sering mampir buat baca2…_?

  • Denata Ricko

    hai,
    tim living loving & khususnya mba astri

    artikel ini sangat membantu sekali, semoga ilmu yang didapat bisa ditularin kepada orang tua, (re :mertua). hha.

    salam,
    Denata Ricko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: