Salah satu hal yang bikin betah di rumah itu lantainya. Setelah bepergian pakai pelindung kaki, pas pulang rasanya ingin langsung dilepas aja. Jadi penting banget buat memilih material penutup lantai yang pas untuk di rumah.
Perumahan di komplek atau cluster kebanyakan menggunakan lantai keramik yang standar dari segi tampilan maupun harga. Memang sih, perawatannya mudah dan terlihat bersih dari karakteristik materialnya yang cenderung mengkilap. Tapi sebenarnya masih banyak kok pilihan material penutup lantai yang bisa kamu terapkan di rumah.
Kalau rumahmu masih tahap pembangunan, kamu bisa melihat dulu gambar desain yang ditawarkan oleh pihak developer. Dari situ kamu bisa menimbang ulang apakah sudah sreg dengan material yang mereka pilih. Kalau kurang sreg, lakukan negosiasi untuk bisa meneruskan pembangunan dengan pilihan material yang kamu inginkan. Seperti yang dibahas dalam Decor Inspo: Wall Coverings, elemen interior ini pun sebaiknya kamu putuskan sebelum memasukkan berbagai macam furnitur ke dalam rumah.
Beberapa ide aplikasi lantai yang bisa diterapkan, diantaranya:
1. Homogenous Tiles
Material ini lebih kuat dan tahan retak dibanding keramik biasa karena melewati proses pembakaran yang bersuhu lebih tinggi. Harganya memang cukup mahal, tapi karena material ini sangat presisi jadi tampilan akhirnya juga terlihat lebih rapi dan seamless. Ujung setiap sisi tile lebih rata dibandingkan ujung keramik biasa yang melengkung, nat atau garis pemisah antar keramik jadi bisa lebih rapat. Selain itu, varian ukuran homogenous tile lebih besar dibandingkan keramik biasa, dengan ukuran terkecil 60x60cm dan ukuran terbesar mencapai 120x120cm untuk setiap modulnya. Ukurannya yang besar membuat ruangan terasa lebih lega, seperti yang diterapkan Ida, Diana dan Bajalaras dalam rumahnya.
Beberapa brand yang menyediakan tile ini seperti Niro Granite dan Venus Tile. Di dalam showroom kamu bisa melihat berbagai koleksi yang dimiliki dan konsultasi langsung dengan tim sales.
2. Marmer
Batu alam ini bisa jadi pilihan untuk menciptakan tampilan ruang yang mewah dengan permukaannya yang mengkilap. Material ini punya karakteristik khas dari guratan batu alam yang beragam motifnya, membuat setiap slab atau lembaran marmer nggak ada yang identik. Kamu bisa berkunjung langsung ke pabrik pembuatan marmer dan biasanya mereka akan memperlihatkan koleksi yang dimiliki. Ada yang memiliki guratan yang cukup ramai, ada juga yang kalem. Potongannya pun bisa kamu sesuaikan dengan keinginan, hanya saja pastikan tukang memasangnya dengan hati-hati. Karena kalau pecah, satu-satunya solusi adalah menggantinya dengan yang baru. Dan pastinya harganya nggak murah…
Sebelum berkunjung ke pabrik, pastikan kamu membuat appointment terlebih dahulu. Citatah memiliki display koleksi yang cukup menarik dalam showroom yang langsung terhubung ke gudang penyimpanan berbagai motif slab marmer.
3. Terrazzo
Seperti yang dijelaskan dalam Decor Inspo: Kitchen Backspash, material ini adalah gabungan dari pecahan berbagai batu alam berupa marmer maupun granit. Itulah yang membuat tampilannya terlihat random dan nggak monoton. Saat memilih motif, kamu bisa menentukan besaran pecahan batu yang diinginkan. Dari pecahan kecil sampai besar sekalipun, terrazzo ini sangat menarik untuk dijadikan focal point dalam sebuah ruang. Siapa yang ngira sih, material yang sempat booming di tahun 70an ini (untuk menekan budget dengan penggunaan sisa batu alam sebagai pelapis lantai) bisa muncul kembali sekarang dan menjadi salah satu material yang visually-pleasing, haha…
Konsultasikan desain yang kamu idamkan ke TMAC Decorative Concrete. Varian warna yang dimiliki beragam dan kamu bisa melihat sampelnya terlebih dahulu.
4. Tegel Dekoratif
Sekarang ini pilihan motif tegel sangat beragam dan bisa kamu padu-padan dengan tema ruang. Untuk motif yang ingin kamu desain sendiri, bisa menghubungi Tegel Kunci, Tegel Soeryo dan Tegel Ubin Keraton. Di dalam showroomnya, kamu bisa melihat seluruh koleksi yang sudah mereka buat.
Untuk lantai keramik pun sudah tersedia dalam berbagai motif yang menyerupai motif tegel. Seperti yang digunakan Miky Setiawan pada lantai dapurnya, dan bentuknya nggak konvensional tapi ada juga yang berbentuk hexagon. Beberapa brand lantai keramik ini seperti Roman Tiles bisa ditemukan di toko-toko bangunan seperti Ace Hardware, Mitra 10 dan Depo Bangunan.
5. Vinyl
Material sintetis ini didesain dalam berbagai motif untuk menyerupai material aslinya seperti motif kayu dan marmer. Di luar itu, terdapat juga motif-motif lain yang menarik. Material ini tersedia dalam bentuk plank atau lembaran persegi panjang, dan juga tile. Pemasangannya cukup mudah, tinggal ditempelkan dengan lem khusus untuk lantai. Biasanya material ini dijadikan pilihan untuk menekan budget tapi tetap bisa menghasilkan tampilan ruang yang serupa dengan material asli.
Brand-brand untuk material ini diantaranya Gaiamaru, Taco, dan Lantekayu. Beberapa pilihan lainnya bisa ditemukan di toko-toko bangunan seperti Ace Hardware, Mitra 10 dan Depo Bangunan.
6. Parket
Lembaran papan kayu yang memberikan efek hangat terhadap kaki dan juga secara tampilan keseluruhan ruang. Harganya cukup tinggi karena menggunakan kayu asli, dan perawatannya pun harus lebih ekstra dibandingkan lantai vinyl. Sama halnya dengan pelapis dinding kayu dalam Decor Inspo: Wall Coverings, lantai pun harus disuntik anti-rayap secara rutin. Solusi lain adalah dengan menggunakan parket di lantai kedua rumah, karena rayap rawan berada di dekat tanah. Pemasangannya bisa melintang maupun dengan motif Herringbone seperti yang diterapkan Dendy + Lina.
Brand yang bisa kamu lirik, Teka dan Toucan Eco Floor. Beberapa pilihan brand lainnya bisa ditemukan di toko-toko bangunan seperti Ace Hardware, Mitra 10 dan Depo Bangunan.
7. Karpet
Kelembutan material ini yang membuat terasa nyaman banget di kaki. Penggunaannya di dalam rumah butuh perawatan yang ekstra dibandingkan pelapis lantai lainnya. Negara tropis yang cukup berdebu membuat penggunaan lantai ini kurang populer digunakan untuk menutupi seluruh ruangan. Tapi nggak ada salahnya kalau memang kamu memiliki waktu yang cukup untuk membersihkan atau vacuum karpetnya secara rutin. Penggunaan karpet ini juga biasanya untuk ruangan-ruangan yang butuh kekedapan suara yang lebih tinggi, seperti di ruang bioskop atau studio musik dalam rumah. Oh ya, hindari dari area-area yang sering dipakai untuk kegiatan makan, ya!
Beberapa brand yang bisa kamu lihat varian motifnya seperti Milliken dan Primatama Conceptindo Abadi. Seperti material keramik, karpet ini pun ada yang bersifat modular dalam bentuk tile jadi dalam satu box terdiri dari beberapa lembar karpet yang nantinya disusun saat pemasangan. Selain itu, kamu juga bisa memesannya wall-to-wall sesuai luasan ruangan tanpa sambungan.
8. Semen Ekspos
Untuk kamu yang senang dengan interior rumah yang bergaya industrial, material ini jadi pilihan yang sering digunakan. Tampilan yang natural ini bisa kamu lapis lagi dengan lapisan pelindung yang menjaga kualitas semen supaya tidak cepat kotor. Material ini efektif untuk kamu yang merenovasi rumah secara bertahap, seperti Yudhi Puspa Tia yang menerapkan konsep rumah tumbuh. Sehingga kamu bisa memberi pelapis lantai yang diinginkan saat budget sudah mencukupi. Selagi mengumpulkan biaya, lantai semen ekspos ini bisa jadi alternatif sementara.
9. Linoleum
Nah, mungkin untuk yang ini masih jarang terdengar dan dipakai di dalam rumah. Material yang ramah lingkungan dan anti-bakteri ini biasanya digunakan dalam area-area yang traffic-nya tinggi. Contohnya bangunan-bangunan berskala tinggi seperti sekolah ataupun toko-toko besar seperti IKEA. Durabilitasnya sangat tinggi, jadi dalam penggunaan bertahun-tahun pun kondisinya bisa tetap terjaga. Lembarannya yang nggak terlalu tebal membuatnya mudah untuk dipasang dan bisa dipotong sesuai pola yang kamu inginkan. Kamu bisa konsultasikan material dan varian warna linoleum di Forbo.
Jadi, material lantai ini bisa kamu sesuaikan kembali dengan fungsi ruang dan juga mood atau suasana ruang yang ingin kamu ciptakan di dalamnya. Walaupun sekarang ini material keramik bisa bermotifkan kayu, tapi pasti feel dari material tersebut akan jauh berbeda dengan material aslinya. Pikirkan matang-matang dan sebisa mungkin dicoba terlebih dahulu ya di showroom, supaya nggak menyesal nantinya!
Foto milik:
1. Aplikasi lantai dengan penggunaan homogenous tile
Rumah milikIda Mustazir, diambil oleh Adhitya Himawan Prawira
Ruang makan dengan lantai dari Mandarin Stone
2. Aplikasi lantai dengan penggunaan marmer
Rumah Emiliano and Carlotta dari Freunde von Freunden
3. Aplikasi lantai dengan penggunaan terrazzo
Lantai terrazzo dengan pecahan batu kecil dari Home Adore
Lantai terrazzo dengan pecahan batu sedang dari Behance
Lantai terrazzo dengan pecahan batu besar dari Apartment Therapy
4. Aplikasi lantai dengan penggunaan tegel dekoratif
Florentine Tile dari Remodelista
B House dari ArchDaily
5. Aplikasi lantai dengan penggunaan parket
Inspiring interior dari SF Girl by Bay
6. Aplikasi lantai dengan penggunaan karpet
Karpet pola Herringbone dari Apartment Therapy
Ruang keluarga dari Remodelista
Lantai mini bioskop dari Home Adore
7. Aplikasi lantai dengan semen ekspos
60’s Swedish Homes dari Domino
8. Aplikasi lantai dengan linoleum
Linolium ramah lingkungan dari Remodelista
Area makan dari SF Girl by Bay
NO COMMENT